Page 15 - Pendidikan Terbuka Untuk Indonesia Emas
P. 15

1. Pendidikan Terbuka dan Modal Insani Indonesia


               0,75%  dibandingkan  tahun  2018.  Peringkat  IPM  dihitung
               menggunakan  tiga  komponen:  kesehatan,  pendidikan  dan
               pendapatan.  Intinya  capaian  IPM  2019  mengindikasikan
               empat  hal  penting:  (1)    bayi  yang  lahir  tahun  2019  dapat
               memiliki  harapan  hidup  hingga  71,34  tahun,  (2)  anak-anak
               yang pada tahun 2019 berusia 7 tahun memiliki harapan dapat
               menikmati pendidikan selama 12,95 tahun (mencapai jenjang
               Diploma  I),  (3)  penduduk  usia  25  tahun  keatas  pada  tahun
               2019,  secara  rata-rata  telah  menempuh  pendidikan  selama
               8,34 tahun, dan (4) pada tahun 2019, masyarakat Indonesia
               memenuhi  kebutuhan  hidup  dengan  rata-rata  pengeluaran
               per kapita sebesar Rp.11,30 juta/thn, meningkat Rp. 240 ribu
               dibandingkan pengeluaran tahun 2018.


               Peningkatan IPM 2019 sebesar 71,92, menunjukkan kualitas
               hidup  Indonesia berada diurutan  111  dari  189  negara.
               Norwegia memiliki kualitas hidup terbaik dunia, diikuti Swiss
               dan  Irlandia.  Salah  satu  kendala  besar  yang  harus  dihadapi
               Indonesia  untuk  meningkatkan  kualitas  modal  insani  (IPM)
               adalah permasalahan inequality (kesenjangan) pada berbagai
               aspek yaitu: akses teknologi, fasilitas kesehatan dan pendidikan
               antara wilayah kota dan pedesaan.  Kemudian dari segi indeks
               daya  saing  global,  pada  tahun  2019  Indonesia  mengalami
               kenaikan  berada  di  posisi  85  dari  posisi  50  di  tahun  2018.
               Posisi yang dicapai Indonesia merupakan posisi dua terendah
               se-ASEAN. Posisi tertinggi dikuasai dua negara tetangga kita
               yaitu Singapura dan Malaysia. Menurut Brodjonegoro (2020)
               rendahnya indeks daya saing global dan indeks inovasi gobal
               Indonesia  disebabkan  karena  kurangnya  kemampuan  SDM
               Indonesia yang berkapasitas inovasi dan memanfaatkan IT.

               Dari berbagai pemaparan mengenai kondisi modal insani, maka
               urgensi penting yang menjadi pekerjaan rumah penting saat
               ini adalah pembangunan SDM terutama di sektor pendidikan.





                                           5
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20