Page 17 - Pendidikan Terbuka Untuk Indonesia Emas
P. 17

1. Pendidikan Terbuka dan Modal Insani Indonesia


                   Kualitas meliputi sistem dan metode pendidikan, dosen,
                   kesejahteraan  tenaga  pendidik,  metode  mengajar,  dan
                   infrastrukturnya.  Dalam  banyak  hal  patut  dicermati,
                   peningkatan kualitas pendidikan adalah titik penentu yang
                   mempertinggi  kesempatan  orang  terdidik  memperoleh
                   pekerjaan.  Saat  ini  masih  terjadi  Kesenjangan  mutu
                   pendidikan pada berbagai jenis dan jenjang pendidikan.
                   Secara  garis  besar,  ada  3  faktor  utama  penghambat
                   peningkatan  kualitas  pendidikan  di  Indonesia,  yaitu
                   Kurikulum  pendidikan,  kurangnya  tenaga  pendidikan
                   berkualitas dan Pemerataan pendidikan.

                   Indikasi  masih  terjadinya  kesenjangan  mutu  pendidikan
                   bisa dilihat dari hasil akreditasi PT dan Program Studi, Data
                   BAN PT tahun 2019 menunjukkan dari 2.547 perguruan
                   tinggi di Tanah Air, baru 95 perguruan tinggi yang memiliki
                   akreditasi A, 888 perguruan tinggi terakreditasi B, 1.454
                   perguruan  berakreditasi  C.    Sementara  itu,  dari  19.281
                   program  studi,  baru  2.512  program  studi  yang  memiliki
                   akreditasi A, akreditasi B sebanyak 10.005 dan akreditasi
                   C sebanyak 5.472. Penyebab rendahnya mutu akreditasi
                   adalah kurangnya sarana prasarana, kualitas sumber daya
                   manusia, riset, keterlibatan mahasiswa, publikasi, dosen,
                   dan lainnya.


                   Fakta  masih  tidak  meratanya  akreditasi  PT,  berbanding
                   lurus  dengan  tingginya  angka  pengangguran  lulusan  PT
                   yang  semakin  memicu  tingginya  pengangguran  terbuka.
                   Saat  ini  terdapat  sekitar  11,4  %  pengangguran  lulusan
                   PT  (Sarjana  9,7%  dan  Diploma  2,7%).  Fenomena  ini
                   semakin  menambah  persoalan  PT  di  Indonesia,  yang
                   bukannya  mengatasi  masalah  pengangguran  tapi  malah
                   menambahnya. Tidak terserapnya lulusan PT masuk dunia
                   kerja disebabkan berbagai faktor, antara lain, kompetensi





                                           7
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22