Page 132 - Pendidikan Terbuka Untuk Indonesia Emas
P. 132
3. Pendidikan Terbuka sebagai Layanan Publik
ratusan kilometer. Begitu juga jarak antara ibu kota kabupaten/
kota dengan kecamatan, kecamatan dengan kelurahan/desa.
Ketersediaan lembaga pendidikan juga beragam. Pada ibu kota
provinsi rata-rata terdapat lembaga pendidikan yang lengkap
mulai dari TK sampai perguruan tinggi. Pada kabupaten/
kota terdapat lembaga pendidikan mulai TK sampai SLTA.
Beberapa kabupaten/kota terdapat perguruan tinggi. Pada
tingkat kecamatan terdapat lembaga pendidikan TK sampai
SLTP. Beberapa kecamatan terdapat lembaga pendidikan SLTA.
Adapun di desa hanya terdapat TK dan SD bahkan banyak desa
yang tidak mempunyai lembaga pendidikan sama sekali.
Berdasarkan data BPS 2018 jumlah peserta didik tingkat
SD berjumlah 25,5 juta, tingkat SLTP berjumlah 10,1 juta,
tingkat SMA berjumlah 4,8 juta, dan SMK berjumlah 4,9
juta. Berdasarkan data ini maka siswa yang siap memasuki
perguruan tinggi adalah 9,7 juta. Besarnya jumlah siswa per
tingkat memerlukan sarana-prasarana pendidikan yang besar
pula. Pemerintah harus membangun puluhan ribu ruang kelas
dan gedung sekolah untuk SD, SMP, SMA, SMK, dan perguruan
tinggi; harus mengangkat jutaan guru, ratusan ribu tenaga
kependidikan, dan puluh ribu dosen; dan harus menyedidakan
sarana-prasarana pendidikan yang sangat besar.
Berdasarkan kondisi demikan, jika pemerintah tidak melakukan
terobosan maka selalu terjadi kesenjangan antara besarnya
jumlah peserta didik yang harus dilayani dengan sarana-
prasarana yang bisa disediakan dan kemampuan keuangan
negara. Salah satu terobosannya adalah mengembangkan
model pembelajaran terbuka dan jarak jauh untuk rakyat.
Dengan mengembangkan model pendidikan terbuka dan jarak
jauh, pemerintah (pusat dan daerah) dapat mengatasi kendala
dan keterbatasan yang dimilikinya.
125