Page 130 - Pendidikan Terbuka Untuk Indonesia Emas
P. 130

3. Pendidikan Terbuka sebagai Layanan Publik


               (4)  Negara  memberikan  barang  dan/atau  jasa  publik
                   untuk  memberdayakan  masyarakat  kurang  berutung:
                   penganggur,  pemuda  putus  sekolah,  kaum  difabel,
                   pekerja yang terkena PHK, suku pedalaman, pemuda tuna
                   keterampilan,  perempuan  pekerja  seks  komersial,  dan
                   lain-lain;
               (5)  Negara memberikan barang dan/atau jasa publik berupa
                   pemeliharaan  fakir  miskin,  anak-anak  terlantar,  orang
                   gelandangan, orang tuna wisma, anak-anak jalanan, dan
                   lain-lain.
               (6)  Negara memberikan barang dan/atau jasa publik berupa
                   perlindungan kepada warga negara dari  kerusuhan,
                   ketidakteraman,  ketidaknyamanan,  bahaya  kejahatan,
                   bahaya kebakaran, bahaya bencana alam, bahaya wabah
                   penyakit, dan bahaya serangan negara lain.
               (7)  Negara memberikan barang dan/atau jasa publik berupa
                   sarana prasarana olah raga dan rekreasi.


               Menurut Bank Dunia, pelayanan pendidikan, kesehatan, dan
               penyediaan infrastruktur untuk menumbuhkan ekonomi rakyat
               merupakan  pelayanan  publik  utama  yang  sangat  signifikan
               untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pelayanan publik
               bidang  pendidikan  membuat  rakyat  menguasai  sains  dan
               teknologi,  terampil  mengerjakan  pekerjaan  teknik,  dan
               meningkat  akal  budinya  sehingga  menjadi  insan  berakhlak
               mulia,  cerdas,  dan  terampil.  Sistem  pendidikan  yang  benar
               dapat  melahirkan  manusia  dengan  kualitas  unggul  dalam
               akhlak, sains dan teknologi, dan keterampilannya. Pelayanan
               publik bidang kesehatan membuat rakyat sehat jasmani dan
               rohani, sehat emosi, dan sehat mental religi sehinga panjang
               umur  dan  bermanfaat  bagi  diri,  keluarga,  dan  bangsa,  dan
               negara.  Manusia  yang  sehat  menjadi  produktif  dan  kreatif
               sehingga  secara  agregat  meningkatkan  produk  domestik
               brutto  dan  membuat  daya  saing  bangsa  menjadi  tinggi.





                                          123
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135