Page 115 - Perspektif Milenial Pendidikan Jarak Jauh

~ Perspektif Milenial: Pendidikan Jarak Jauh ~ 103

P e r a n P e m e r i n t a h d a l a m P e r k e m b a n g a n
Pendidikan Jarak Jauh di Indonesia

Roman Hadi Saputro, S.S., M.I.P.

“Hidup memang tidak semudah membalikkan telapak tangan,
tapi dengan telapak tangan kita dapat
membuat hidup lebih bermakna”
- R H S -

PROLOG

Merebaknya wabah virus Covid-19 pada awal tahun 2020 telah
mengubah tatanan kehidupan manusia di seluruh dunia, termasuk
Indonesia dan sektor pendidikan pun ikut merasakan imbasnya. Sistem
pendidikan di Indonesia yang mengharuskan siswanya hadir dalam kelas
tatap muka perlahan mulai digantikan melalui pendidikan jarak jauh.
Kemajuan teknologi informasi yang selama ini jarang dimanfaatkan untuk
kemajuan pendidikan kini mendadak menjadi keharusan. Guru, siswa,
dosen, mahasiswa, dan setiap orang yang memiliki hubungan langsung
dengan sektor pendidikan kali ini wajib untuk melek teknologi dan tidak
canggung lagi untuk menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan jarak jauh merupakan sistem pendidikan yang paling sesuai
untuk diterapkan bila kita mengacu kepada Protokol Kesehatan Covid-19
yang berlaku, yaitu adanya pembatasan fisik (physical distancing) dan
pembatasan sosial (social distancing) untuk mencegah penularan Covid-19.
Melakukan pembelajaran dengan sistem pendidikan jarak jauh akan
menjadikan proses belajar mengajar tetap berlangsung tanpa perlu adanya
tatap muka secara langsung (konvensional).
Perbedaan yang paling mendasar antara pendidikan konvensional
dengan pendidikan jarak jauh terletak pada bentuk interaksi antara pengajar
dengan siswa atau penerima materi pendidikan, pemakaian teknologi
informasi, peran sumber daya manusia, regulasi pemerintah, manajemen
pendidikan, dan banyak hal lainnya. Tetapi perbedaan tersebut bukan
merupakan kendala untuk melakukan dan mengembangkan pendidikan
jarak jauh menuju pendidikan yang dapat menjangkau masyarakat yang
tidak terjangkau. Sesuai dengan amanat dari Pembukaan Undang-Undang