Page 112 - Perspektif Milenial Pendidikan Jarak Jauh
P. 112

~ Perspektif Milenial: Pendidikan Jarak Jauh ~   99



               pasti akan terjadi, tapi jangan jadi alasan untuk putus asa atau berpuas diri.
               Tetap  istiqomah,  bertahan  dan  berjuang,  jadi  suatu  yang  wajib  untuk
               dijalani.  Begitu  juga  ketika  memandang  diri  sendiri,  di  dalam  cermin
               kehidupan baru sebagai seorang pegawai negeri. Mengemban tugas baru
               sebagai  penjaga  tridharma  sekaligus  tenaga  administrasi.  Melaksanakan
               fungsi pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sekaligus
               memastikan mahasiswa terdaftar dan teregistrasi. Demi menjaga asa dari
               sebuah eksistensi. Yah, sebuah eksistensi yang dibangun dari upaya kerja
               keras dan dedikasi para pendahulu yang hingga kini masih tetap menjadi
               inspirasi.  Para  pionir  yang  menjadi  tonggak  awal  berdirinya  sistem
               pembelajaran terbuka dan jarak jauh di negeri tercinta ini. Membuka babak
               baru dalam pendidikan dan proses pembelajaran di tingkat perguruan tinggi.
                   Proses takkan pernah menghianati hasil, itu yang diyakini pasti  a k a n
               terjadi. Namun ketika hasil telah di raih janganlah pernah berhenti, teruslah
               melanjutkan  proses  hingga  menemukan  hasil  yang  hakiki.  Banyak  yang
               akhirnya jatuh karena terlalu jumawah, hingga tak dapat lagi melanjutkan
               eksistensi. Padahal setelah memperolah hasil tugas kita bukanlah sekedar
               bertahan tapi juga sudah harus belajar bagaimana untuk mempertahankan.
               Jangan sampai kita mengulang tangisan Sang Moor di bukit Albayzin, terusir
               karena  gagal  mempertahankan  kejayaan  yang  sudah  ada  digenggaman.
               Begitu tapak kilas yang telah sejarah urai, kadang kita lupa bagaimana cara
               mempertahankan  setelah  datangnya  hasil.  Ini  jadi  sebuah  pembelajaran
               yang berarti bagaimana harus bertahan dan mempertahankan. Dalam posisi
               dan lingkungan yang baru, kita harus tahu bagaimana bertahan, kemudian
               belajar mempertahankan kinerja agar terus beroleh prestasi. Bukan hanya
               dalam  lingkup  diri  pribadi,  begitu  juga  dengan  sebuah  institusi.  Setelah
               berhasil  bertransformasi  sebagai  satu  perguruan  tinggi  dengan  jumlah
               mahasiswa hingga enam ratus ribu lebih dan penasbihan sebagai raksasa
               pendidikan jarak jauh, lantas tidak membuat berpuas dan berbangga diri.
               Tetap mempertahankan eksistensi dengan terus belajar dan berinovasi agar
               dapat mengulang kembali kejayaan yang pernah diraih. Bertahan memang
               bukanlah  mempertahankan  tapi  kita  butuh  keduanya  untuk  terus
               melangkah maju hingga ambang batas yang belum lah bisa terprediksi.
                   Cinta adalah kegilaan mungkin kata lain dari ambisi, mengajarkan untuk
               menanamkan cinta disetiap proses yang kita jalani. Yakini bahwa memulai
               dan melakukan sesuatu dengan landasan cinta akan semakin menguatkan
               hati untuk terus melangkah maju dan tertanam ikhlas dalam diri. Dengan
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117