Page 105 - Perspektif Milenial Pendidikan Jarak Jauh
P. 105

92  ~ Antologi CPNS ~


          berproses,  kemampuan  bertahan  memang  memiliki  andil  besar  untuk
          mencapai  hasil  yang  maksimal.  Ibarat  dalam  permainan  sepak  bola,
          pertahanan yang kuat menentukan hasil dalam pertandingan. Semakin kuat
          pertahanan  akan  semakin  kecil  kemungkinan  untuk  kebobolan.  Semakin
          kuat kemampuan bertahan maka akan semakin solid dalam pencapaian.
             Lain tanduk lain pula belalai, mungkin ini adalah ungkapan yang tepat
          mendeskripsikan  beda  jelas  antara  bertahan  dan  mempertahankan.  Jika
          bertahan  erat  dengan  proses  sebelum  hasil  maka  mempertahankan  erat
          dengan  kelanjutan  proses  yakni  tahap  baru  setelah  pencapaian  hasil.
          B e r t a h a n   i d e n t i k   d e n g a n   m e m p e r j u a n g k a n   s e s u a t u   y a n g   b e l u m   b e r a d a di
          genggaman, sedangkan mempertahankan adalah menjaga apa yang sudah
          berada dalam genggaman agar tidak lepas dan beralih genggam ke yang lain.
             Melirik sejarah tentang runtuhnya Konstantinopel, Ibu Kota kekaisaran
          Bizantium atau Romawi Timur. Tepat tanggal 29 Mei 1453 jatuh di tangan
          seorang  pemuda  21  tahun  (https://tirto.id/sejarah-kejatuhan-pusat-
          perang-salib-konstantinopel-cpCe). Kisah ini pun terukir dengan tinta emas
          dalam sejarah di masa lampau tentang bertahan untuk mencapai sesuatu
          dan bagaimana mempertahankan untuk menjaga sesuatu. Kota paling maju
          tersebut akhirnya runtuh dan tidak mampu mempertahankan eksistensinya
          yang sudah bertahun-tahun terjaga. Di lain sisi, tekad yang kuat dan usaha
          pantang  menyerah  yang  ditunjukkan  Muhammad  Al  Fatih  yang  terus
          bertahan  menjaga  moril  dan  asa  untuk  mencapai  tujuan  hingga  yang
          diinginkan berhasil di realisasikan.
             Memang tak dapat dinafikkan dan sudah menjadi sunnatullah bahwa
          sebuah  pencapaian  dibutuhkan  tekad  yang  kuat  dan  kemampuan  untuk
          bertahan dalam berbagai situasi. Selain itu, juga butuh keteguhan hati dan
          konsistensi mempertahankan apa yang sudah ada di genggaman saat ini.
             Setali tiga uang dengan sejarah kesuksesan Al Fatih, tekad dan kerja
          keras  juga  menjadi  tonggak berdirinya  Universitas  Terbuka.  Berawal  dari
          sebuah  wacana,  kini  terealisasi  menjadi  raksasa.  Ditangan  seorang  yang
          berjiwa tangguh dan penuh dedikasi, semua menjadi nyata dan terpampang
          jelas  di  depan  mata.  Prof.  Setijadi,  itulah  nama  yang  terukir  sejarah.
          Mengusung  tujuan  mulia  mencerdaskan  anak  bangsa,  menjadi  motivasi
          mendirikan Perguruan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh di Indonesia. Begitu
          gambaran dari sebuah peristiwa, lahir dengan tekad dan keyakinan. Walau
          bermodal  keberanian,  tetapi  tetap  membulatkan  langkah  hingga  sampai
          pada  kemandirian.  Mandiri  hingga  mampu  berdiri  dikaki  sendiri,  tanpa
   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110