Page 68 - Cakrawala Pendidikan: E-Learning Dalam Pendidikan
P. 68
·l111hi11111, Si,tr'lll /'('111/lflikrmJnmk Jauh.
tercermin dalam akuntabilitas pengelolaan dan proses pendidikan.
Kesenjangan kualitas PT ini diakui oleh Majelis Rektor PT Negeri
(PTN) berlaku juga di PTN (Med1a Indonesia. 30 Juli 2002).
Majelis memprihat1nkan adanya kesenjangan mutu pend1dikan
antar PTN dan telah berusaha keras untuk mengurangi
kesenjangan tersebut melalui pembentukan jaringan interkonek-
sitas
Upaya perbaikan dan penyempurnaan kualitas pendidik-
an tinggi tidak hanya dilakukan Majelis Rektor tetapi juga oleh
pemerintah, baik dalam bentuk peraturan maupun kucuran dana.
Meskipun demikian, pemerintah mengakui bahwa pendididkan
tinggi berbiaya mahal seperti yang dinyatakan oleh Direktur
Jenderal Pendid1kan Tinggi (Oirjen Oikti) (Republika, 22 April
2002). Mahalnya biaya pendid1kan ini juga menyebabkan
banyaknya gelar palsu. Kejadian in1 lama-kelamaan menyebab-
kan publik tidak lagi memandang gelar akademis sebagai sesuatu
yang mempunya1 derajat keilmuan tinggi dan tidak lagi dapal
meningkatkan status sosial (Fereshti, 2002). Meskipun biaya
merupakan salah satu faktor yang banyak mempengaruhi kualitas
pendidikan linggi dan menjadi keberatan masyarakat. Mendiknas
menyatakan bahwa tuntutan untuk menurunkan biaya pend1dikan
tinggi aclalah tidak realistis (Media Indonesia, 16 September
2002).
Kesadaran akan tingginya biaya untuk pendidikan tinggi
menyebabkan Forum Rektor mengusulkan dimanfaatkannya
tenaga di PTN oleh PTN lain (Kompas, 23 September 2002}.
Ketua Forum Rektor Zulkifli Hasan mengemukakan adanya
tenaga PTN yang belum dimanfaatkan secara optimal di PTNnya
sementara PTN lain tidak dapat memanfaatkan tenaga tersebut
k<1rena ketiadaan sa luran. Jalan keluar dalam bentuk multi-
sourcing sebenarnya sudah Juga dilakukan oleh Dikti. Saat ini
Diknas memiliki Tim 7 ICT yang ditugaskan untuk mengembang-
52