Page 67 - Cakrawala Pendidikan: E-Learning Dalam Pendidikan
P. 67

('okrmmln l'cndidikn11  2



     pendidikan  Indonesia  yang  keliru  dan  harus  ada  pembenahan
     pada proses belajar mengajar yang tidak benar.
            Alasan  lam  untuk  menjelaskan  keterpurukan  pendidikan
     di  Indonesia dinyatakan  oleh  Winarno  Surakhmad terkait dengan
     masalah  otonomi  daerah  (Kompas.  13  Agustus  2002).  Menurut
     Winarno.  sektor pend1dikan  termasuk di  antara sektor  yang  masih
     belum  menemukan  posisi  dan  potensmya  di  daerah  secara
     mantap.
            Untuk  pendidikan  tingg1,  masalah  JUga  disebabkan  oleh
     makin  men1ngkatnya  angka  lulusan  Sekolah  Lanjutan  Tingkat
     Alas  (SL T A)  yang  lldak  diimbangi  dengan  peningkatan  daya
     tampung di perguruan tinggi  (PT)  (Media  Indonesia.  7 Juni  2002).
     Masalah  tingginya  angka  lulusan  SL T A  ini  dilambah  lagi  dengan
     tersebarnya  lokasi  atau  domisili  tamatan  yang  secara  fisik  akan
     menuntut disediakannya lembaga pendidikan tinggi  yang  bermutu
     di daerah-daerah.
            Keberadaan  PT  sebaga1  institusi  penyedia  jasa  pendidik·
     an  tinggi  tidak  dapat  hanya  dilihat  dari  keberadaan  fisik
     bangunannya saJa.  Yang lebih penting adalah PT tersebut mampu
     memberikan  pembelajaran  yang  berkualitas  tinggi.  Hal  ini  yang
     belum  sepenuhnya  dapat  dilakukan  oleh  PT.  Menteri  Pendidikan
     Nasional   (Mendiknas)   menyatakan   kekecewaannya    pada
     perguruan  tingg1  swasta  (PTS)  karena  meskipun  SK  Mendiknas
     No.232/U/2000   tentang   Pedoman   Penyusunan    Kurikulum
     Pendidikan  Tinggi  dan  Penilaian  Hasil  Belajar  Peserta  Ajar
     memberikan  kemandirian  kepada  PTS      untuk  melakukan
     legalisasi  dan  penilaian  terhadap  peserta  ajarnya  sendiri  tetapi
     masih  ada  PTS  yang  minta  diuji  Pusat  (Med1a  IndonesiA,  2  April
     2002).  Hal ini menunJukkan  ketidaksiapan pengelolaan PTS yang
     bersangkutan.  Lebih  lanjut  Mend1knas  menyatakan  bahwa  PT
     harus  berani  membangun  citra  diri  dan  kepercayaan  masyarakat
     sebagai  institusi  yang  menjaga  kekuatan  moral  yang  akan



                                                              51
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72