Page 276 - Cakrawala Pendidikan: E-Learning Dalam Pendidikan
P. 276
Cnkrmmln f'endidfi.;nn 2
lainnya untuk meningkatkan efisiensi pendidikan. Peran pengelola
pendidikan sebagai penyelenggara dan pengawas pendidikan
harus diubah menjadi peran pemberi bantuan teknis dan sebagai
fasilitator bagi satuan pendidikan. Tanggung jawab operasional
harus berada sepenuhnya pada lembaga pendidikan alas
dukungan masyarakat setempat sebagai perwujudan dari prinsip
otonomi pendidikan. Secara keseluruhan tantangan efisiensi
adalah baga1mana merevitalisasi dan mereposisi sistem
pendidikkan nasional yang kuat dan berwibawa.
6. Relevansi Pendidikan
Pendid1kan di Indonesia juga masih mengalami masalah
relevansi. Rendahnya tingkat relevansi pendidikan dengan
kehidupan dapat dilihat dari banyaknya lulusan yang mengang·
gur. Data BAPPENAS (1996) yang dikumpulkan sejak tahun 1990
menunjukan angka pengangguran terbuka yang dihadapi oleh
lulusan SMU sebesar 25,47%, Diploma/SO sebesar 27,5%, dan
PT sebesar 36,60%. sedangkan pada periode yang sama
pertumbuhan kesempatan kerja cukup tinggi untuk masing-
masing tingkat pendidikan yaitu 13,4%, 14,21%, dan 15,07%.
Sebaliknya berbeda sekali dengan kesempatan kerja pada
periode 1997-2003 yang cenderung memprihatinkan. Menurut
data Balitbang-Diknas 1999. setiap tahunnya sekitar tiga juta anak
yang putus sekolah dan tidak melanjutkan sekolah tidak memiliki
keterampilan hidup sehingga menimbulkan masalah ketenaga·
kerjaan sendiri. Adanya ketidakserasian antara hasil pendidikan
dengan kebutuhan tenaga kerja ini antara lain disebabkan oleh
kunkulum yang masih sarA! dengan materi yang kurang
fungsional terhadap tuntutan masa depan peserta didik akan
keterampilan memasuki kerja. Hal ini terjadi karena belum terjalin
kerjasama yang serasi antara dunia usaha sebagai pengguna
259