Page 274 - Cakrawala Pendidikan: E-Learning Dalam Pendidikan
P. 274

Cakrmmla Pl!ndidikan  2



         trasi di  Pulau  Jawa.  yang  luasnya  hanya  6%  dari  seluruh  wilayah
         Indonesia.  Dengan  demikian,  seiring  dengan  meningkatnya
        jumlah  anak  usia  sekolah,  kebutuhan  akan  kesempatan
        memperoleh  pendidikan  terutama  untuk  tingkat  pendidikan
         menengah  dan  tinggi  akan  meningkat,  sedangkan  ketidak-
         merataan  sebaran  penduduk  akan  menimbulkan  masalah
        tersendiri  bagi  upaya  pemerataan  kesempatan  memperoleh
        pendidikan.
                Ketidakmerataan  memperoleh  kesempatan  pendidikan
        terutama  terjadi  pada  kelompok:  (a)  masyarakat  pedesaan  atau
        masyarakat terpencil;  (b)  keluarga  yang  kurang beruntung secara
        ekonomi,  dan  sosial  budaya;  (c)  wanita;  dan  (d)  penyandang
        cacat.  Persoalan  itu  berakibat  lebih  lanjut  pada  ketimpangan
        dalam  kehidupan sosial. budaya, ekonomi, dan politik.  Di samping
        itu.  masalah  tersebut  dapat  menghambat  penegakan  hak  asasi
        manusia.   Semua    persoalan   itu,   pada   gilirannya,   dapat
        menghambat pembangunan nasional menuju tercapainya cita-cita
        bangsa  Indonesia  dalam  mewujudkan  masyarakat  madani  yang
        adil  dan  makmur.  Tantangan  tersebut  perlu  segera  dijawab
        melalui kebijakan dan strategi pemerataan yang tepa!.


        5.  Efisiensi Pendidikan
                 Efisiensi  pendidikan  nasional  masih  dalam  kategori
        rendah.  Rendahnya efisiensi pengelolaan  pendidikan dapat dilihat
        dari  sejumlah  kenyataan  berikut:  persebaran  guru  yang  tidak
        merata,  terjadi  putus  sekolah  di  semua  jenjang  pendidikan,
        bangunan  fisik  gedung  sekolah  yang  cepat  rusak  dalam  waktu
        pendek,  jam  belajar  yang  tersedia  tidak  optimal,  dan  peng-
        alokasian  dana  pendidikan  yang  tidak  fleksibel.  Persebaran  guru
        tidak  merata,  pada  data  BKN  {1997),  yang  menunjukan  bahwa
        SO  di  daerah  kekurangan  guru  156.454  orang,  di  lain  daerah




                                                                257
   269   270   271   272   273   274   275   276   277   278   279