Page 272 - Cakrawala Pendidikan: E-Learning Dalam Pendidikan
P. 272
(nkrmmln l'endidtkan 2
membentuk moral kepribadian bangsa tentu saja ikut memberikan
andil pada masalah ini. Masalah lain berkenaan dengan
merosotnya rasa nasionalisme. Hal ini ditunjukkan oleh terjadinya
konflik horizontal di beberapa tempat yang terkait dengan cara
berpikir sektarian-primordial dan sikap yang kurang demokratis.
lndikator lain tersirat pada lontaran keinginan untuk memisahkan
diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dari semua ini dapat disimpulkan bahwa upaya
pendidikan yang dilakukan selama ini belum berhasil memfasili-
tasi pengembangan manusia Indonesia dengan segala ciri yang
diinginkan, seperti telah disebut pada tujuan pendidikan nasional
dalam UU No. 2 Tahun 1989. Jadi. tantangan yang berkaitan
dengan kualitas adalah bagaimana menghasilkan lulusan yang
memiliki keunggulan komparatil dan kompetitif di era global,
paling tidak untuk wilayah ASEAN. Keunggulan itu dapat dicapai
melalui penguasan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta
keterampilan hidup yang bermartabat.
4. Pemerataan Pendidikan
Kesempatan memperoleh pendidikan bagi sebagian
rakyat Indonesia masih terbatas pada tingkat Sekolah Dasar
sebagai hasil dari program lnpres SD yang dilaksanakan sejak
tahun 197 4. Berdasarkan data yang ada di Balitbang Depdiknas
tahun 2000, Angka Partisipasi Murni (APM) untuk anak usia SD
pada tahun 1999 Ieiah mencapai 94,4%. Pencapaian APM ini
termasuk kategori tinggi, meskipun daya tampung dan angka
partisipasi pendidikan di SL TP masih rendah (54,8%). Angka
Partisipasi Murni Sekolah Menengah termasuk di dalamnya SMU,
SMK, dan Madrasah Aliyah (MA) baru mencapai 31 ,5%. Angka
Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi juga masih rendah,
yaitu sebesar 11 ,6%
255