Page 268 - Cakrawala Pendidikan: E-Learning Dalam Pendidikan
P. 268

Cakrmmla !'endidikm1  2



         35,  33,  dan  37 pada lahun 1976 manjadi 27,7; 21,5 dan 24,2 pada
         lahun  1989  dibandingkan  dengan  standar  penguasaan  (50%).
         Dalam  skala  internasional,  menurul  Laporan  Bank  Dunia  No.
         16369-10 (Greanery,  1992),  studi  IAEA  (lnternasional Association
         for  the  Evaluation  of  Educational  Achievement)  di  Asia  Timur
         menunjukan  bahwa  keterampilan  mambaca  siswa  kelas  IV  SO
         berada pada 7 4,0  (Singapura), 65,1  (Thailand), 52.6 (Filipina} dan
         51,7  (Indonesia}.  Anak-anak  Indonesia  lernyata  hanya  mampu
         menguasai  30%  dari  materi  bacaan.  Mereka  ternyala  sulit  sekali
         menjawab soal-soal  berbenluk  uraian  yang  memerlukan  kegialan
         penalaran.  Mungkin,  mereka  sangat  lerbiasa  menghafal  dan
         mengerjakan  soal-soal  pilihan  ganda.  Di  samping  ilu,  proses
         pembelajarannya  kemungkinan  besar  belum  mendukung  per-
         kembangan  kemampuan  penalaran.  Selain  ilu,  hasil  studi  The
         Third International Mathematics  and Science  Study (IAEA,  1999)
         memperlihalkan  bahwa,  di  anlara  38  negara  peserta,  prestasi
         siswa  SL TP  kelas  2  Indonesia  berada  pada  urutan  ke-32  untuk
         IPA, dan ke-34 untuk Malemalika.
                Pengamatan  menunjukan  bahwa  lekanan  dalam  proses
         pembelajaran  terlalu  banyak  diberikan  pada  aspek  akademik/
         inleleklual.  Semua  mala  pelajaran  menekankan  aspek  pengeta-
         huan  lanpa  membedakan  hakikal  mala  pelajaran  itu  sendiri.
         Misalnya, mala pelajaran  Agama dan  Pendidikan  Moral Pancasila
         yang  mestinya  menekankan  aspek  nilai  dan  sikap  serla  amalan,
         juga  lebih  banyak  memberikan  pengelahuan  akademik.  Evaluasi
         hasil  belajar  juga  terbatas  pada  aspek  hafalan,  dan  ini  memiliki
         dampak  negatif  pada  proses  pembelajaran.  Akhirnya  dapat
         disimpulkan  bahwa  pengembangan  aspek  akademik  masih  pada
         tingkal  yang  rendah,  belum  sampai  pada  pengembangan
         kemampuan  berpikir  krilis  apalagi  kemampuan  memecahkan
         masalah.





                                                                251
   263   264   265   266   267   268   269   270   271   272   273