Page 164 - Cakrawala Pendidikan: E-Learning Dalam Pendidikan
P. 164
Winlllatnllra, !'1'111/1('1-rfamrm \\'nrpmwJ:!Ora .'\('/){lgai ....
kesekapatan akademik yang optimal dari pakar-pakar soctal
studies yang tergabung da!am NCSS se!ama hampir 50 tahun
sete!ah melalui perdebatan. pengkajian, dan rekonseptua!isasi
yang berkesinambungan.
Semua itu pada akhirnya di tahun 1994, oleh NCSS
dibakukan menjadi unsur penting dari Curriculum Standards for
Social Studies (NCSS, 1994:30), dengan sedikit penyempurnaan
berupa pengelompokan jabaran aspek demokrasi ke dalam right
of individual, freedoms of individual, responsibilities of individual,
and beliefs concerning societal conditions and governmental
responsibilities.
Aspek-aspek tersebut dikembangkan melalui strategi
pembelajaran yang dibingkai oleh konsep dan metode berpikir
i!mu-ilmu sosial, konsep dan metode kependidikan, serta
wawasan dari disiplin !ainnya sesuai dengan kebutuhan, dan
dengan kriteria dasar meaningful, integrative, value-based,
challenging, and active (NCSS, 1994). Setiap kriteria mempunyai
sisi yang menekankan pada dimensi sosial melalui kegiatan yang
juga bernuansa sosial. Dalam kriteria meaningful-ness dari
pembelajaran dituntut bahwa: "Student learn connected networks
of knowledge, skills, beliefs, and attitudes they will find useful both
in and outside of school" (NCSS, 11 ). Hal tersebut mengandung
makna bahwa proses pembangunan pengetahuan dalam diri
individu perlu dikaitkan dengan apa yang terjadi di dalam maupun
di luar sekolah. Sedangkan dalam kriteria integrative secara
khusus ditekankan bahwa: "Social studies teaching integrates
knowledge, skills, beliefs, values, and attitudes to action" (NCSS,
11 ). Dalam kriteria tersebut keterkaitan unsur pengetahuan
dengan tindakan atau prilaku sosial mendapatkan penekanan.
Sementara itu, dalam kriteria value-based ditekankan
bahwa: "Students are made aware of potential social policy and
taught to think critically and make value-based decisions about
148