Page 161 - Cakrawala Pendidikan: E-Learning Dalam Pendidikan
P. 161

Cakrmmla Pendidikm1  2


              Sepanjang  peqalanan  historis-epistemologis  dari  Social
      Studies  di  Amerika  Senkat  negara  yang  telah  menunjukkan
      reputasi  akademis  dalam  bidang  itu,  dan  menjadi  rujukan  bidang
      serupa  dari  negara  lain,  termasuk  Indonesia  (Winataputra,
      1998b),  dapat  dicatat  berbagai  aspek  dari  dimensi  sosial  yang
      dipandang  perlu  tercakup  dalam  social  studies  atau  Pendidikan
      IPS.
             Aspek  dimensi  sosial  yang  pertama  kali  muncul  dan
      diperdebatkan  mengiringi  berdirinya  National  Council  for  the
      Social  Studies  (NCSS)  Tahun  1935,  dan  berlangsung  pada
      dasawarsa  1940-1950-an.  adalah  nilai  dan  sikap  demokratis
      (Winataputra,  1998b).  Aspek  itu  ditampilkan,  diperdebatkan,  dan
      akhirnya  disepakati  sebagai  salah  satu  sarana  sosial-psikologis
      individu  sebagai  warganegara,  agar  mampu berpartisipasi secara
      aktif  dalam  kehidupan  masyarakat  yang  demokratis.  Pada  saat
      itu,  aspek  tersebut  dikembangkan  melalui  pembelajaran  yang
      dibingkai  oleh  konsep  dan  kerangka  berpikir  ilmu-ilmu  sosial
      secara  terpisah-pisah.  dengan  dominasi  sejarah  dan  konstitusi
      Amerika.  Di  Indonesia  aspek  tersebut  mulai  muncul  dalam
      Kurikulum  SMP  1968 (Departemen  P dan  K,  1968b) dalam pokok
      bahasan  'Bertindak  secara  demokratis'.  Namun  demikian,
      pengkajian  aspek  itu  dari  sudut  Pendidikan  IPS  sebagai  sistem
      pengetahuan tidak dijumpai dalam sumber terbatas yang ada.
             Pada  pertengahan  dasawarsa  1950-an  sampai  dengan
      dasawarsa  1970-an,  muncul  beberapa  aspek  dimensi  sosial
      yakni:  masalah  sosial  yang  taboo  atau  closed  areas  seperti
      tentang   seks.   patriotisme,   ras;   keterampilan   mengambil
      keputusan;  kegiatan  dasar  manusia;  hubungan  sosial;  partisipasi
      sosial;  patriotisme  bernalar;  menghormati  nilai  dan  kelembagaan
      sosial;  identitas,  integritas  dan  tanggung  jawab  sebagai
      warganegara;  partisipasi  demokratik;  kesadaran  dan  prilaku
      sosial;  demokrasi  politik;  dan  karakter  warganegara  yang  baik



                                                              145
   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166