Page 160 - Cakrawala Pendidikan: E-Learning Dalam Pendidikan
P. 160
11"111olnpu1m. l'l'ln/Jcrrlnmrm \\'argrull'gnrn SPhngni ....
diperkaya sesuai dengan kebutuhan oleh humaniora dan disiplin
ilmu lainnya, dalam konteks agama sebagai intraceptive
knowledge (Somantri, 1998). Oleh karena itu Pendidikan IPS
dapat disikapi sebagai suatu sistem pengetahuan terpadu atau
integrated knowledge system menurut Hartoonian (1992). Sistem
ini berkembang sebagai respon terhadap adanya kebutuhan
untuk mengembangkan individu sebagai aktor sosial dalam
masyarakat, yang seperti ditegaskan oleh Hartoonian ( 1992: 162)
We know that life is integrated. ... unless we
construct curriculum or instructional programs based
upon this truth, we put our students at risk. We also
know that knowledge is culturally and historically
determined.
Dengan kala lain sistem pengetahuan terpadu ini
berkembang sebagai respon terhadap adanya kebutuhan nyata
pendidikan sosial, kenyataan kehidupan masyarakat atau RLS
(Sanusi, 1998c), dan hakikat pengetahuan yang bersifat
kontekstual.
Seperti dikemukakan pada awal orasi ini, dalam konteks
Pendidikan IPS sebagai suatu sistem pengetahuan, dimensi
sosial disikapi secara argumentatif, netral, impersonal, dan
generik. Argumentatif artinya aspek-aspek dari dimensi sosial itu
terbuka untuk dikaji dari berbagai sudut pandang dengan
menggunakan kriteria dan metode berpikir yang berbeda untuk
mendapatkan suatu kebenaran. Netral artinya dalam pengkajian
aspek-aspek dimensi sosial itu pengkaji berdiri sebagai seorang
tlmuwan yang terbebas dari kepentingan pribadi. Impersonal
artinya aspek dimensi sosial yang dipilih secara argumentatif
dengan sikap netral itu belum ditujukan untuk kepentingan
populasi pendidikan secara spesifik. Generik artinya aspek dari
dtmensi sostal yang dipilih itu pada dasarnya dimiliki tingkat
keberlakukan secara umum.
144