Page 147 - Cakrawala Pendidikan: E-Learning Dalam Pendidikan
P. 147
Cn/.;rm1·a/o l'l'ndidiknn 2
mana kamu mempergunakan dan memanfaatkan
akal pikiranmu dan lain-la1n nikmat) yang diberikan-
Nya kepada kamu. Dan sesungguhnya Tuhanmu
amat segera, siksaan-Nya. Dan sesungguhnya Dia,
Maha Pengampun lagi Penyayang".
Dengan kombinasi pandangan intraseptif-Ourani dan
ekstrasep!lf-sosiologis maka yang dimaksud dengan aktor sosial
dalam pembahasan ini adalah individu yang meyakini dirinya
sebagai khalifah atau pem1mpin di muka bumi yang seyogyanya
menggunakan akal pikiran dan kemampuan lainnya dalam
mengambil keputusan dan bertindak secara, cerdas dan
benar/adil di dalam kehidupan bermasyarakat. Dibingkai dengan
pengertian tersebut maka yang seyogyanya dikembangkan
melalui pendidikan IPS adalah sosok individu warganegara
Indonesia yang memiliki karakteristik dasar: meyakini bahwa
dirinya adalah mahluk c1ptaan Tuhan yang memikul peran dan
tanggung jawabnya sebagai pemimpin di muka bumi dan mampu
mengambil keputusan dan bertindak secara cerdas dan benar/adil
dalam kehidupan bermasyarakat.
Jika dicermati, karakteristik pertama, yakni meyakini
bahwa dirinya adalah mahluk ciptaan Tuhan yang memikul peran
dan tanggung jawabnya sebagai pemimpin di muka bumi,
menuntut individu untuk selalu berzikir kepada Allah atau
dzikrullah (Sanusi. 1998a). sedangkan karakteristik yang ke dua,
yakni mampu mengambil keputusan dan bertindak secara cerdas
dan benar/adil dalam kehidupan bermasyarakat menuntut individu
untuk berpikir dan bertindak secara bernalar dan etis. Kedua
karakteristik dari aktor sosial ini pada dasarnya harus dilihat
sebagai suatu kesatuan yanq secara substansi<JI rl,qn operasional
saling memperkuat. Dengan demikian terjadi proses berpikir dan
bertindak, serta berdzikir secara utuh. Bila dimodelkan, proses
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
131