Page 133 - Cakrawala Pendidikan: E-Learning Dalam Pendidikan
P. 133
(' akrmmla Pe/1(/idikan 2
berkualitas tidaknya satu pembelajaran. Jika konsep pembelajar·
an berkualitas seperti yang telah diuraikan dianut secara
konsisten maka penerapannya memerlukan kebijakan yang terkait
dengan peran pemerintah. peran tenaga kependidikan, masyara-
kat. dan keluarga. serta kurikulum. pembelajaran, dan penilaian.
Komponen yang paling banyak dikeluhkan selama ini
adalah komponen penilaian. Tinggi rendahnya kualitas sekolah
diukur dengan NEM yang drcapai oleh siswa di sekolah tersebut.
Padahal. kalau dikaji secara cermat. Ebtanas hanya menguji
kemampuan kognitif, itupun kalau perangkat tesnya dapat
dipercaya. Tolok ukur seperti itu tampaknya tidak sesuai lagi
dengan konsep pembelajaran berkualitas yang sudah diuraikan.
Sudah saatnya prestasi satu sekolah tidak diukur hanya dengan
NEM. namun dengan alat asesmen yang lebih komprehensif yang
antara lain mencakup: prestasi sekolah dalam kegiatan ekstra-
kurikuler, kegiatan ilmiah remaja, sopan santun/etika para siswa
di sekolah tersebut. partisipasi siswa dalam berbagai kegiatan
akademik/ilmiah di luar sekolah. serta prestasi lain yang pernah
dicapai oleh sekolah tersebut.
KebiJakan dalam bidang ini harus segera ditangani,
sehingga dalam pembelajaran, kebijakan tersebut dapat dijadikan
acuan oleh para guru. Lebih-lebih dalam kaitan otonomi daerah
yang membuka peluang bagi daerah untuk menyelenggarakan
pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah, dengan tetap
mengacu kepada standar nasional, kebijakan seperti itu
merupakan sesuatu yang harus ada (Suparman, dkk. 2002).
2. Melakukan Evaluasi Diri
Untuk menerapkan perbaikan kualitas pembelajaran,
seyogyanya sekolah secara lembaga. serta guru secara individual
dan kelompok melakukan evaluasi terhadap pembelajaran yang
117