Page 130 - Cakrawala Pendidikan: E-Learning Dalam Pendidikan
P. 130

mengatakan:  "sekali  kita  berhenti  belajar,  kita  berada  di  ambang
             kematian".
                    Pilar  ketiga,  yaitu  berorientasi  pada  pendekatan  proses.
             d1landaskan pada asumsi bahwa  produk yang  berkualitas berasal
             dari  proses  yang  berkualitas  (Bonstingl,  1992;  Glasser.  1993).
             Sejalan  dengan  pikiran  ini,  lulusan  yang  berkualitas  semestinya
             d1hasilkan  oleh  pembelajaran  yang  berkualitas  pula.  Oleh  karena
             itu,  proses  pembelajaran  yang  dihayati  siswa  haruslah  mampu
             membuat  mereka  mencapai  hasil  yang  terbaik,  baik  berupa
             pencapaian  tujuan-tujuan  pembelajaran  (dampak  instruksional),
             maupun  terbentuknya  dampak  pengiring,  yang  menurut  Joice  &
             Wei!  (1986),  disebut  sebagai  nurturant effects.  Dampak pengiring
             merupakan  berbagai  kebiasaan  yang  terbentuk  sebagai  akumu-
             lasi  pengalaman  belajar  yang  dihayati  oleh  siswa.  Kebiasaan
             untuk  berpikir  kritis,  bekerja  sama,  menghargai  pendapat  orang
             lain,  mengemukakan  pendapat  dengan  santun,  bertanggung
             jawab,  dan  sebagainya,  merupakan  contoh-contoh  dampak
             pengiring  yang  terbentuk  karena  pengalaman  belajar  yang
             dihayati siswa memungkinkan terbentuknya kebiasaan tersebut
                    Selanjutnya,  pembelajaran  yang   berkualitas  hanya
             mungkin  terwujud bila mendapat  dukungan  penuh  dari  guru  dan
             siswa sebagai aktor terdepan  serta seluruh sistem  penunjangnya.
             Perbaikan  yang  berkelanjutan  merupakan  kunci   terwujudnya
             pembelajaran  yang  berkualitas.  Guru,  siswa,  dan  para  adminis-
             trator/pengelola  pendidikan  harus  mempunyai  keinginan  untuk
             memperbaiki diri secara terus-menerus.  Sekali niat atau keinginan
             untuk  memperbaiki  diri  ini  terhenti  maka  proses  pencapaian
             kualitas  akan  berhenti,  serempak  dengan  terjadinya  proses
             penurunan kualitas.
                    Untuk  menciptakan  orientasi  pada  proses  seperti  yang
             diuraikan  tersebut.  para  pengambil  kebijakan  dan  pimpinan
             sekolah  sejak  awal  harus  meyakinkan  bahwa  kebijakan  yang


             114
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135