Page 128 - Cakrawala Pendidikan: E-Learning Dalam Pendidikan
P. 128

\\'nnlnni.  l'rllli>elaJ!II'OII  l?erkllniilal:  Kon'I'J'··



            atau  menghilangkan  berbagai  hambatan  dalam  proses  pem-
            belaJaran.
                    Pilar  kedua,  yaitu  dedikasi  yang  tinggi  dan  konstan
            terhadap  perba1kan  yang  berkesinambungan,  mengacu  kepada
            semua  pihak  yang  terlibat  dalam  organisasi  sekolah,  mulai  dari
            para  pengambil  keputusan,  kepala  sekolah,  guru,  administrator,
            siswa,  dan  tentu  saja  masyarakat  luas.  Tekanan  pada  dedikasi
            dan  komitmen  melaksanakan perbaikan secara terus menerus ini,
            oleh  Glatthorn  (1994)  juga  dinyatakan  sebagai  salah  satu  prinsip
            dasar  dalam  upaya  mengembangkan  pedoman  untuk  mencapai
            perbaikan  kualitas  secara  menyeluruh.  Semua pihak  yang  terlibat
            cJalam  organisasi  sekolah  harus  mampu  menunjukkan  keinginan
            yang  terus-menerus  untuk  memperbaiki  diri,   baik  dalam
            kehidupan  sehari-hari  di  rumah,  di  tempat  kerja,  di  masyarakat,
            maupun  di  sekolah.  Keinginan  yang  tercermin  dalam  tindakan
            nyata  ke  arah  perbaikan  yang  berlangsung  secara terus-menerus
            harus  ditunjukkan  oleh  semua  pihak,  tanpa  kecuali,  sesuai
            cJengan  perannya  masing-masing,  baik  sebagai  supplier maupun
            customer.
                   Para  pengambil  keputusan  dan  pimpinan  sekolah  harus
            menunjukkan  keinginan  memperbaiki  diri  yang  terus-menerus
            dengan  menciptakan  kebijakan  yang  memungkinkan  berkem-
            bangnya  lingkungan/sistem  belajar  yang  kondusif,  yang  bebas
            dari  rasa  takut  dan  ancaman.  Lingkungan  belajar yang  seperti  ini
            akan  mampu  membuat  para  guru,  siswa,  pimpinan  sekolah,  dan
            masyarakat mengembangkan  hasrat atau  kerinduan  untuk belajar
            atau  yang  disebut sebagai:  yearning for learning.  Para  guru,  yang
            hersama  siswa  merupakan  pekerja  sekolah  yang  terdepan  harus
            mampu menunjukkan perbaikan kinerjanya  secara terus menerus.
            Sejalan  dengan  enam  kondisi  untuk  menjadi  guru  yang
            berkualitas  yang  dikemukakan  oleh  Glasser  (1993),  guru
            diharapkan  mampu  menciptakan  iklim  kelas  dan  proses  belajar



            112
   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133