Page 122 - Cakrawala Pendidikan: E-Learning Dalam Pendidikan
P. 122
Wrmlani, f'eml>c!aj.nwl UNkunlila\. Koll.\r'p. ...
si, jika variasi tersebut masih berada dalam koridor konsep yang
benar. Namun. jika variasi tersebut berangkat dari konsep yang
menyimpang. dapat d1past1kan bahwa variasi yang terjadi
kemud1an akan mencerminkan penyimpangan yang semakin
besar.
Pembelajaran berkualitas ditentukan oleh berbagai faktor,
antara lain guru, siswa. sekolah sebagai salah satu pusat
pembelajaran. dan tentu saJa orang tua dan masyarakat. Dari
semua komponen tersebut, gurulah yang paling banyak mendapat
sorotan karena dianggap merupakan aktor utama dalam
pengelolaan pembelajaran. Contoh-contoh yang teqadi di
masyarakat seperti terjadinya pemukulan terhadap guru oleh
orang tua siswa merupakan contoh pandangan masyarakat
bahwa guru sangal berperan dalam pembelajaran. Anggapan ini
tentu merupakan tantangan besar bagi guru yang benar-benar
ing1n menunjukkan tingkat keprofesionalannya sebagai guru.
Masalahnya sekarang. guru yang bagaimana yang dianggap
mampu menc1ptakan pembelajaran berkualitas?
Berkaitan dengan guru yang berkualitas, Glasser (1993)
menyatakan ada enam kondisi yang harus dipenuhi agar terjadi
pembelajaran yang berkualitas, yaitu: (1) suasana kelas yang
hangat dan mendukung; (2) siswa hanya diminta mengerjakan
hal-hal yang bermanfaat; (3) siswa selalu diminta menampilkan
yang terbaik yang mampu dikerjakannya; (4) siswa diminta untuk
menilai dan memperbaiki!menyempurnakan hasil kerjanya sendiri;
(5) pekeqaan yang berkualitas selalu menimbulkan rasa senang
bagi setiap orang yang terlibat di dalamnya; serta (6) pekerjaan
y<mg berkualilas tidak pernah merusak. Apa dan bagaimana
setiap kondisi tersebut diuraikan secara singkat berikut ini.
Pertama, suasana kelas yang hangat dan menyenangkan
merupakan kondisi pertama yang harus diciptakan oleh guru.
Kelas yang hangat, aman, dan menyenangkan akan membuat
106