Page 101 - Peran Matematika, Sains, dan Teknologi Dalam Mendukung Gaya Hidup Perkotaan (Urban Lifestyle) Yang Berkualitas
P. 101
Peran MST dalam Mendukung Urban Lifestyle yang Berkualitas 89
Disebutkan pula bahwa, hal tersebut berakibat pada ritmik yang salah dari
gerakan lambung yang disebabkan oleh prostaglandin yang hanya diderita
oleh perokok pasif.
Selain itu, mengkonsumsi rokok juga dapat memperlambat
penyembuhan luka pada lapisan mukosa lambung dengan terjadinya
penurunan angiogenesis, proliferasi sel, dan sekresi mukus. Efek merusak
dari asap rokok pada penutupan luka adalah tidak langsung. Dalam hal ini
nikotin menekanan biosintesi EGF (epidermal growth factor) dan ekspresi
mRNA dalam kelenjar ludah dan mukosa lambung. Sementara EGF
mempunyai peranan penting dalam angiogenesis, proliferasi sel, dan sekresi
mukus dalam proses penutupan luka (Ma et al., 1990). Dengan
berkurangnya biosintesa EGF oleh nikotin dapat menekan proses
angiogenesis, proliferasi sel dan sekresi mukus dalam proses penutupan
luka.
Pengaruh Merokok terhadap Fungsi Hati
Nikotin yang diserap ke paru-paru, oleh darah dibawa ke hati. Hati
merupakan organ utama yang mematabolisme nikotin. Salah satu bentuk
hasil metabolisme nikotin adalah senyawa metabolit N-nitrosamin dalam
bentuk 4-(methyl-nitrosamino)-1-(3-pyridyl)-1-buthanone (NNK) merupakan
senyawa karsinogen yang kuat (Alaoui-Jamali et al., 1991). Berkurangnya
metabolisme nikotin pada hati sirosis disebabkan oleh berkurangnya
cytochrome P450 (CYP) dan level ekspresi protein flavin-containing
monooksigenase dalam hati (Miki et al., 1998). Dikatakan pula bahwa CYP
berfungsi mengubah nikotin menjadi kotinin dan flavin-containing
monooksigenase berfungsi mengubah nikotin menjadi nicotine-1,-N-oxide.
Bentuk-bentuk senyawa metabolit dari degradasi nikotin merupakan
senyawa toksik yang berpengaruh pada metabolisme di hati dan
menyebabkan kerusakan pada hati (Miki et al., 1998; Eugene et al., 1999).
Sementara diketahui bahwa komponen volatil dan spesifik tembako
nitrosamin berkolerasi positif dengan kandungan tar dan nikotin pada asap
rokok (Martin et al., 2001; Eugene et al., 1999), dan nitrosamin, terutama
nitrosamin spesifik dari tembako berhubungan erat dengan meningkatnya
risiko terhadap kanker hati pada hewan percobaan (Eugene et al., 1999).
Dijelaskan pula bahwa hal tersebut terjadi dengan adanya induksi aktivitas
hepatocarcinogenic dari nitrosodimethylamine oleh ophisthrochis viverrini
(OV) yang meningkat sebagai pengaruh dari tembakau. Sementara CYP 1A