Page 106 - Peran Matematika, Sains, dan Teknologi Dalam Mendukung Gaya Hidup Perkotaan (Urban Lifestyle) Yang Berkualitas
P. 106

94   Peran MST dalam Mendukung Urban Lifestyle yang Berkualitas



        mukosa,  kerusakan  lapisan  dalam  saluran  darah  maupun  pernafasan,
        timbulnya peradangan, kanker dan lainnya.
            Senyawa  N-nitrosamin  dan  senyawa  lainnya  yang  terkandung  dalam
        asap rokok tidak saja bersifat toksik tapi juga bersifat karsinogenik. Sebagai
        senyawa  karsinogenik  yang  mudah  diserap  oleh  darah,  memungkinkan
        senyawa ini dapat menginduksi terjadinya kanker mulai dari rongga mulut,
        saluran pernafsan dan paru-paru, pembuluh darah, dan pada jaringan organ
        fisiologis  lainnya.  Terbentuknya  kanker  oleh  senyawa  tersebut  dimulai
        dengan  sifatnya  sebagai  radikal  bebas  atau  oksidatif  kuat  dalam  berbagai
        reaksi  kimia  tubuh.  Selain  itu  senyawa  aktif  N-nitrosamin  dan  derivatnya
        dapat  pula  menginduksi  pembentukan  senyawa  lain  yang  bersifat
        karsinogenik bagi jaringan bersangkutan.
            Dengan  mengetahui  senyawa-senyawa  toksik  dan  karsinogenik  yang
        mudah diserap oleh tubuh yang terdapat dalam asap rokok, dan gangguan
        fisiologis yang dapat ditimbulkannya menjadikan asap rokok secara lambat
        namun pasti menyebabkan banyak gangguan kesehatan yang dapat bersifat
        fatal baik bagi si perokok dan terlebih bagi perokok pasif. Sebagai perokok
        pasif,  menurut  Aditama  (1992)  menerima  kadar  nikotin  dan  senyawa-
        senyawa karsinogenik lainnya yang lebih tinggi daripada si perokok. Terlebih
        lagi  bagi  seorang  wanita  perokok  pasif  yang  di  dalam  tubuhnya  terdapat
        GRPR  yang  terikat  kromosom-x  (Sharon  et  al.,  2000)  yang  dapat
        meningkatkan  kerentanan  terhadap  terkenanya  kanker.  Hal-hal  tersebut
        menjadikan  wanita  sebagai  penerima  akibat  merokok  yang  paling  besar
        dalam posisi sebagai perokok pasif.
            Mensikapi hal tersebut, maka perlu penanggulangan masalah merokok
        yang  dapat  menyadarkan  masyarakat  baik  di  perkotaan  maupun  di
        pedesaan. Penanggulangan masalah merokok bukan saja menjadi tanggung
        jawab  badan-badan  kesehatan,  melainkan  merupakan  tanggung  jawab
        bersama  yang  melibatkan  berbagai  sektor  terkait,  termasuk  media  masa.
        Berdasarkan besarnya bahaya kesehatan yang ditimbulkan dengan merokok
        dan  kurangnya  informasi  yang  dapat  menyadarkan  masyarakat  luas
        terutama di pedesaan, diperoleh bahwa jumlah perokok di pedesaan lebih
        banyak  dari  perokok  di  daerah  perkotaan,  demikian  juga  dengan  tingkat
        kematian  terkait  kegiatan  merokok.  Hal  ini  sebagaimana  dilaporkan  oleh
        Riskesdas  (Riset  Kesehatan  Dasar,  Litbang  Kesehatan,  2007)  prevalensi
        merokok  di  pedesaan  (37,4%)  lebih  tinggi  daripada  perkotaan  (32,3%).
        Demikian juga dengan kematian anak-anak dengan orang tua perokok dan
        terlebih di pedesaan (Tabel 2).
   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111