Page 387 - Cakrawala Pendidikan
P. 387

Udin S.


          Pengertian  di  atas  secara  esensial  mengandung  visi,  misi  dan
          strategi  pendidikan "social  studies"  yang  mengokohkan  kristalisasi
          pemikiran yang lebih solid dan  kohesif dari para  pakar dan praktisi
          yang  tergabung dalam NCSS, yang secara sosial akademik sangat
          berpengaruh  di  Amerika  Serikat,  yang  juga  biasanya  memberi
          dampak  yang  signifikan  terhadap  pemikiran  dan  praksis  dalam
          bidang  itu  di  negara  lain.  Hal  tersebut  mengisyaratkan  bahwa
          dalam  dua  dasawarsa  terakhir,  1980  dan  1990-an,  pemikiran
          mengenai  "social  studies"  yang  sebelumnya  di!anda  penyakit
          ketakmenentuan,    ketakberkeputusan,   ketakbersatuan,   dan
          ketakmajuan,  seperti  telah  dibahas  pada  awal  tulisan  ini,  paling
          tidak secara konseptual  telah  dapat diatasi.  Hal  ini,  penulis  pikir,
          merupakan  suatu  kemajuan  besar  dalam  epistemologi  disiplin
           pendidikan  "social  studies".  Dengan  demikian  pula,  dapat
          diperkirakan  bahwa  pemikiran  tersebut  akan  banyak  mewarnai
           pemikiran  dan  praksis  pendidikan  "social  studies"  di  Amerika
          Serikat  dan  negara  lainnya  pada  dasawarsa  awal  abad  ke  21
          yang akan segera kita masuki itu.

           Sebagai  rambu-rambu  dalam rangka  mewujudkan  visi,  misi,  dan
           strategi  baru  "social studies" tersebut,  NCSS ( 1994) menggariskan
           hal-hal sebagai berikut.
           Pertama,  program  "social studies" mempunyai tujuan pokok  " ... the
           promotion  of civic  competence-which  is  the  knowledge,  skills,
           and  attitudes  required  of students to  be  able to  assume 'the office
           of  citizen'  (as  Thomas  Jefferson  called  it)  in  our  democratic
           republic"(NCSS, 1994:3).  Di  sini,  kembali  ditegaskan  bahwa
           pendidikan  kewarganegaraan,  yang  secara  tersurat  dikatakan
           sebagai  pengembangan  "civic  competence"  atau  kemampuan
           sebagai   warganegara    yang   memerlukan     pengetahuan,
           keterampilan,  dan  sikap  untuk  dapat  berperanserta  dalam
           kehidupan  demokrasi.  Walaupun  demikian  ditegaskan  bahwa
           pengembangan  "civic  competence"  itu  bukanlah  hanya  menjadi
           tanggungjawab  dari  "social  studies".  Yang  dimaksudkan  adalah,
           bahwa  esensi  tujuan  tersebut  lebih  diutamakan  dalam  "social
           studies"  daripada  dalam  bidang lain.
           Kedua,  program  "social  studies"  dalam  dunia  pendidikan
           persekolahan,  mulai  dari  pendidikan  taman  kanak-kanak  sampai



           380
   382   383   384   385   386   387   388   389   390   391   392