Page 384 - Cakrawala Pendidikan
P. 384

Jika  dilihat  dari  definisi  dan  tujuannya,  "social  studies"  menurut
      laporan  tersebut  menyiratkan  dan  menyuratkan  hal-hal  sebagai
      berikut.  Pertama,  "social studies" merupakan mata pelajaran dasar
      di  seluruh  jenjang  pendidikan  persekolahan;  kedua,  tujuan  utama
      mata  pelajaran  ini  ialah  mengembangkan  siswa  untuk  menjadi
     warga  negara  yang  memiliki  pengetahuan,  nilai,  sikap,  dan
      keterampilan  yang  memadai  untuk  berperan  serta  dalam
      kehidupan  demokrasi;  ketiga,  konten  pelajarannya  digali  dan
      diseleksi dari sejarah  dan ilmu-ilmu sosial,  serta dalam banyak hal
      dari  humaniora  dan  sains;  dan  keempat,  pembelajarannya
      menggunakan  cara-cara  yang  mencerminkan  kesadaran  pribadi,
      kemasyarakatan,  pengalaman  budaya,  dan  perkembangan  pribadi
      siswa.  Kesemua  itu  mencerminkan  visi,  misi,  dan  strategi yang
      senapas dengan apa yang telah diajukan oleh Barr, dkk.(1978). Hal
      tersebut sekaligus mencerminkan bahwa pada dasawarsa 1980-an
      telah terjadi kristalisasi pemikiran  "social studies" yang  lebih solid
      dan   telah   mencairnya   masalah   ketakmenentuan,   ketak
      berkeputusan,  ketakbersatuan,  dan  ketakmajuan  yang  menandai
      perkembangan "social studies" pada 4-5 dasawarsa sebelumnya.

      Tentu  saja  kemajuan  tersebut  tidak  bebas  dari  kritik.  Berbagai
      kritik  dikemukakan  secara  tegas  (NCSS, 1983:263-273).  Dalam
      hal  ini  R.  Freeman  Butts menilai tujuan "social  studies" itu  sebagai
      "It  does  more  than  pay  lip  service  to  the  citizenship  goals".
      Sedangkan,  James  P.Shaver mengingatkan  bahwa "the  difficulties
      in  preparing  an  adequate  scope  and  sequence  statement  are
      great",  untuk  itu  ia  katakan,"  diperlukan  "sufficient  funding  to  do
      the  job  properly".  Ronald  G.Helms,  di lain  pihak,  melihat bahwa
      lingkup  dan  urutan  bahan  tersebut  hanya  diperlukan  oleh  School
      District yang  " ...  have  neither time  nor the  resources  to  develop
      good  alternatives".  Sementara  itu,  Geraldine  Hellman-Rosenthal
      mengingatkan  betapa  telah  berkembangnya  penelitian  psikologi
      tentang  perkembangan anak.  Karena itu  ia  mengatakan:  "It would
      seem that any attempt to provide guidance on social studies scope
      and  sequence  should  reflect  these  developments".  Di  lain  pihak
      Jesus  Garcia,  menilai  laporan  tersebut  sebagai  "  ...  document
      appears to  be  a  reaction  rather  than  a statement on  the  social
      studies".  Ia  lebih lanjut  menilai bahwa laporan tersebut sebagai"
      ... an  important and  timely  document".  Namun  demikian  dokumen


                                                               377
   379   380   381   382   383   384   385   386   387   388   389