Page 380 - Cakrawala Pendidikan
P. 380
Pendidikan ...
sejumlah ilmu sosial yang dinilai perlu untuk diajarkan di sekolah.
Hal ini memberi petunjuk terjadinya rekonsiliasi para ahli ilmu sosial
dengan kelompok yang menekankan "social studies" pada
"citizenship education". Pada masa itu Paul R Hanna merintis
pengembangan kurikulum yang bertolak dari "basic human
activities" dan berhasil menghimpun lebih dari 3000 generalisasai
yang relevan, yang digali dari berbagai disiplin ilmu sosial.
Pada dasawarsa 1970-an (Barr, dkk 1977:46) terjadi pertumbuhan
"social studies" yang serupa dengan perkembangan sebelumnya
dengan hasilnya hampir semua proyek kurikulum menitikberatkan
pada "inquiry process, decision making, value questions, and
student-oriented problems". Namun demikian hasil studi mengenai
kurikulum dan pembelajaran ''social studies" tersebut ternyata
sangat mengejutkan. Para ahli ternyata mendapatkan kesimpulan
yang sama yakni, terlepas dari upaya terbaik dari para pendidik
dan besarnya biaya yang dikeluarkan pemerintah, " ... the schools
had not been improved" ternyata belum banyak terjadi perubahan
di sekolah (Barr, dkk, 1977:48).
Perkembangan selanjutnya, yakni antara tahun 1976-1983, seperti
dilaporkan oleh Stanley (1985:31 0) " ... social education was a field
of numerous competing definitions and rationales". Hal tersebut
memang sejalan dengan apa yang dilihat dan dirasakan oleh
Wesley ( Barr, dkk, 1978:iv) yang telah mencatat penggunaan
istilah "social studies" sebagai "social sciences, social service,
socialism,radical left-wing thinking, social reform, anti history, a
unification of social subjects, a field, a federation, an integrated
curriculum, a pro-child reform, and curriculum innovation". Terlepas
dari adanya aneka penggunaan pengertian tersebut, ditegaskan
bahwa "The heart of the social studies is relationships-relationships
primarily between and among human beings". Sedangkan jika
dilihat dari visi, missi dan strateginya, Barr, dkk ( 1978:17 -19)
"social studies" telah dan dapat dikembangkan dalam tiga tradisi,
yakni "Social Studies Taught as Citizenship Transmission, Social
Studies Taught as Social Science, and Social Studies Taught as
Reflective Inquiry". Sedangkan definisi yang diajukannya adalah
sebagai berikut.
373