Page 375 - Cakrawala Pendidikan
P. 375
Udin S.
dan filsafat, yang dalam praktek dipilih untuk tujuan pembelajaran
di sekolah dan di perguruan tinggi.
Dalam pengertian awal "social studies" tersebut di atas
menyiratkan hal-hal sebagai berikut. Pertama. "social studies"
merupakan disiplin turunan dari ilmu-ilmu sosial atau menurut
Welton dan Malian (1988:14) sebagai "an offspring of the social
sciences". Kedua, disiplin ini dikembangkan untuk memenuhi
tujuan pendidikan/pembelajaran baik pada tingkat persekolahan
maupun tingkat pendidikan tinggi. Ketiga,oleh karenanya aspek-
aspek dari masing-masing disiplin ilmu sosial itu perlu diseleksi
sesuai dengan tujuan tersebut.
Walaupun telah ada definisi awal sebagai pilar pertama, di dalam
perkembangan selanjutnya ternyata bidang "social studies" ini
didera oleh berbagai ketidakmenentuan, yang oleh pionir "social
studies" Edgar Bruce Wesley (Barr dkk, 1978: iv) berdasarkan
pengamatannya selama 40-an tahun dikemukakan bahwa "The
field of the social studies has long suffered from conflicting
definition, an overlapping functions, and a confusion of
philosophies". Keadaan itu dinilai telah menimbulkan "uncertainties;
... perpetuated indecision; ... hindered unification; ... and delayed
progress". Keadaan ketakmenentuan, ketakberkeputusan,
ketakbersatuan. dan ketakmajuan tersebut dirasakan terutama
pada masa tahun 1940-1970-an.
Pada periode tersebut, seperti digambarkan oleh Barr, Barth,
dan Shermis,1977:35-46), "social studies" menjalani periode yang
sangat sulit.
Antara tahun 1940-1950-an ia mendapat serangan hampir dari
segala penjuru, yang pada dasarnya berkisar pada pertanyaan
mesti atau tidaknya "social studies" menanamkan nilai dan sikap
demokratis kepada para pemuda. Hal itu tumbuh sebagai salah
satu dampak dari perang yang berkepanjangan, yang melahirkan
tuntutan bagi sekolah untuk mengajarkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam
masyarakat yang demokratis. Tuntutan tersebut telah mendorong
munculnya upaya pemberian tekanan terhadap pentingnya
pengajaran sejarah, berupa fakta-fakta sejarah yang perlu
368