Page 374 - Cakrawala Pendidikan
P. 374
disepakati bahwa "Social Science as the Core of the Curriculum",
dengan kerangka pemikiran yang belum solid, yang oleh
Longstreet ( 1985:356) digambarkan sebagai pertemuan yang
penuh dengan " ... quagmire of confusion - a murky reflection of
unresolved intellectual struggles in the midst of major social,
political and economic upheavals". Maksudnya, pertemuan
tersebut penuh dengan kebingungan dan dengan refleksi pemikiran
yang tidak jelas sebagai dampak dari perdebatan intelektual yang
tak terselesaikan, di tengah-tengah situasi sosial, politik dan
ekonomi yang penuh gejolak.
Namun demikian, terkuak harapan pada satu saat dapat dicapai
suatu hasil yang gemilang di dalam "social studies". Hal tersebut
dinyatakan oleh John L.Tildsley di dalam sajiannya selaku "District
Superintendent of Schools New York City, yang oleh Sekretaris
Jenderal NCSS pertama Wilbur Mura (1936 dalam Longstreet:
1985) ditegaskan bahw3 "Social Science as yet has not produced
a discipline comparable to the discipline of Cicero, ... yet the
discipline man is the only free man, he averred, expressing a
hope that greater discipline would be attained in the social
studies". Hal tersebut memberi tanda bahwa sejak awal
pertumbuhannya bidang "social studies" dihadapkan kepada
berbagai tantangan.
Pilar historis-epistemologis "social studies" yang pertama, berupa
suatu definisi tentang "social studies", telah dipancangkan oleh
Edgar Bruce Wesley pada tahun 1937 (Barr, Barth, dan
Shermis, 1977: 1-2) yaitu "The Social Studies are the social
sciences simplified for pedagogical purposes". Maksudnya, bahwa
" the social studies" adalah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan
untuk tujuan pendidikan. Pengertian ini, kemudian dibakukan
dalam "The United States of Education's Standard Terminology
for Curriculum and Instruction" (Dalam Barr dkk, 1977:2) sebagai
benkut: "The social studies comprised of those aspects of history,
economics, political science, sociology, anthropology, psychology,
geography, and philosophy which in practice are selected for
instructional purposes in schools and colleges". Maksudnya,
bahwa "social studies" berisikan aspek-aspek ilmu sejarah, ilmu
ekonomi, ilmu politik, sosiologi, antropologi, psikologi, ilmu geografi,
367