Page 182 - Cakrawala Pendidikan
P. 182
Dewi Padmo Putri
Dalam sistem pendidikan tatap muka, proses pembelajaran yang
bersifat interaktif umumnya tidak menjadi masalah, sebaliknya
dalam SPJJ hal ini jauh lebih sulit. Proses interaktif dalam kegiatan
pembelajaran jarak jauh harus mampu menjembatani kendala •
jarak, ruang dan waktu. Dalam proses pembelajaran pada SPJJ,
kata interaktif tidak hanya sekedar diartikan sebagai komunikasi
antara dua orang tetapi digunakan dalam arti yang lebih luas dan
bervariasi (Mason, 1994). Misalnya, penggunaan Computer Based
Training (CBT) dan video interaktif umumnya dikaitkan dengan sifat
interaktif; peserta didik dapat menghentikan atau memulai program
tersebut sesuai dengan keinginan, menggunakan program tersebut
sesuai dengan kecepatan mereka, dan bahkan dapat memilih jalur
belajar yang berbeda dalam menguasai bahan ajar. Bahan ajar
cetak pun dapat dikategorikan sebagai bahan ajar yang interaktif
apabila ditulis dengan menggunakan bahasa percakapan yang
bersifat personal dan menyertakan pertanyaan-pertanyaan dengan
sejumlah jawaban. Berdasarkan penjelasan tersebut terlihat bahwa
kemampuan menuangkan materi ajar kedalam media/teknologi
yang dipilih memegang peranan penting untuk mengakomodasi
sifat interaktif dalam proses belajar mengajar pada SPJJ.
Media/teknologi memiliki peran yang tidak sedikit mengingat
masing-masing media/teknologi mempunyai perbedaan, baik dari
segi kelemahan maupun keunggulannya, dalam mengakomodasi
sifat interaktif dalam proses pembelajaran.
Berkaitan dengan proses pembelajaran interaktif dalam SPJJ,
Moore ( 1989) mendiskusikan tiga jenis interaksi yang sang at
esensial yaitu interaksi antara peserta didik-pengajar, peserta
didik-bahan ajar, dan peserta didik-peserta didik. lnteraksi antara
peserta didik dengan pengajar memungkinkan pemberian motivasi,
umpan balik dan dialog di antara keduanya. lnteraksi antara
peserta didik dengan bahan ajar adalah interaksi yang terjadi untuk
memperoleh informasi dari bahan ajar. Sementara interaksi antara
peserta didik dengan peserta didik terjadi sebagai forum tukar
pendapat, tukar informasi atau ide dan dialog di antara mereka
yang berkaitan dengan materi yang dipelajari. Didasari pemikiran
Moore mengenai jenis interaksi yang dapat diakomodasi dalam
proses belajar mengajar pada SPJJ, Bates (1995) mengemukakan
dua jenis interaksi yang dapat diwujudkan dalam kegiatan
172