Page 184 - Cakrawala Pendidikan
P. 184
Dewi Padmo Putri
menutup kelas. Bates (1995), Holmberg (1983), dan Mason (1994)
mengemukakan bahwa interaksi antara peserta didik dan bahan
ajar dapat diciptakan melalui simulated guided conversation,
percakapan simulasi, yang dituangkan dalam bahan ajar. lnteraksi
tersebut dapat berbentuk pertanyaan-pertanyaan beserta umpan
baliknya, atau meminta peserta didik untuk melakukan sesuatu
yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajarinya, dan
teknik-teknik lain yang dapat melibatkan peserta didik untuk
bersikap aktif. Peranan desainer atau pengembang bahan ajar
cetak dalam menggunakan teknik "percakapan simulasi", sangat
penting untuk dapat memunculkan adanya interaksi antara peserta
didik dengan bahan ajar.
Kombinasi Media Cetak dan Non Cetak
Proses belajar interaktif juga dapat dirancang dengan
mengkombinasikan dua jenis media yang secara fisik dikenal
sebagai media yang tidak memiliki fungsi interaktif, misalnya media
cetak dengan media audio. Kombinasi keduanya dapat dilakukan
untuk memunculkan interaksi antara peserta didik dengan bahan
ajar. Keduanya, baik media cetak maupun audio dapat secara
bergantian berperan sebagai pemberi arahan kepada peserta didik
untuk melakukan sesuatu, sebagai pemberi umpan batik terhadap
usaha yang telah dilakukan oleh peserta didik, penguatan ataupun
sebaga1 penyampai materi pokok (Rowntree, 1994). Kombinasi
media cetak dan non cetak yang mampu menghadirkan proses
interaksi adalah model listening and looking dan model listening,
looking and doing yang dikemukakan oleh Rowntree (1994). Pada
model pertama, peserta didik dimungkinkan untuk melihat atau
membaca teks dan secara bersamaan mendengarkan audio kaset,
hubungan keduanya dapat digunakan untuk memberikan
penguatan, respon, pertanyaan atau alternatif jawaban.
Sedangkan pada model kedua, listening, looking and doing, selain
mendengar dan melihat, diperkaya dengan mengerJakan sesuatu.
Kedua model kombinasi tersebut memungkinkan interaksi antara
peserta didik dengan bahan ajar mempunyai kadar yang cukup
tmggi. Posisi media audio tentu saja secara otomatis dapat diganti
dengan media lain yang lebih sesuai dengan kebutuhan atau
karakteristik materi yang akan disampaikan, misalnya video atau
174