Page 189 - Cakrawala Pendidikan
P. 189
Interaktwitas Dalam Proses
Telekonferensi Komputer
Telekonferensi komputer oleh Mason ( 1994) diartikan sebagai
bentuk komunikasi tertulis yang tersimpan secara terpusat dan
dapat diakses oleh kelompok pengguna setiap saat, dan di
manapun, selama terdapat akses terhadap peralatan yang
diperlukan. Berbeda dengan koferensi audio dan video yang
bersifat synchronous, telekonferensi komputer bersifat
asynchronous (walaupun setiap pengguna dapat membaca dan
menuliskan pesan yang diinginkan setiap saat tetapi mereka tidak
perlu berada didepan komputer pada waktu yang bersamaan).
Selain memiliki fleksibilitas dalam waktu penggunaannya,
konferensi komputer ini juga memungkinkan setiap peserta dapat
memperoleh informasi mengenai partisipan lain, daftar konferensi
yang dapat diikuti, tanggal terakhir membuka komputer log on,
memiliki kemampuan untuk mencari informasi atau pesan tertentu.
Dengan fleksibilitas yang dimiliki oleh media komputer,
penggunaan telekonferensi komputer dalam pendidikan cukup
beragam. Mason ( 1994) mengkategorikan tiga bentuk penggunaan
telekonferensi komputer dalam SPJJ yaitu: (1) sebagai media
optiona//pilihan atau tambahan, (2) dikombinasikan dengan media
lain, dan (3) sebagai media utama dalam menyampaikan maten
pembelajaran. Sebagai media pilihan atau tambahan, penggunaan
telekonferensi komputer in1 umumnya dimanfaatkan oleh SPJJ
pada tingkat pendidikan tinggi sebagai sarana tutorial.
Penggunaan lain computer conferencing dalam SPJJ adalah
sebagai media yang dikombinasikan dengan media lain. Computer
conferencing digunakan untuk menyampaikan sebagian dari materi
pembelajaran, dan selebihnya disampaikan melalui media lain,
misalnya dalam bentuk bahan cetak, atau bahkan dalam bentuk
audioconferencing atau videoconferencing. Kombmasi seperti ini
sangat dimungkinkan mengingat setiap jenis media memiliki
karakteristik yang berbeda yang sesuai untuk menyampaikan
materi pembelajaran dengan karakteristik tertentu. Misalnya dalam
pelajaran bahasa asmg, yang b1asanya mensyaratkan
keterampilan menulis dan keterampilan berbicara. Keterampilan
menulis dapat dilatih melalui computer conferencing, sementara
keterampilan berbicara dapat dilakukan melalui audioconferencing.
179