Page 109 - Cakrawala Pendidikan
P. 109
Model yang berfokus pada produk
Model-model desain instruksional yang berfokus pada produk
memiliki orientasi pada pengembangan paket-paket produk
instruksional untuk kelompok siswa yang khusus, atau untuk
keperluan komersial, misalnya model Romiszowski (1981 ), Van
Patten (1989}, Bergman dan Moore (1990). Sejauh ini, model-
model tsb. lebih berlandaskan pada pengembangan produk cetak
(print-based), namun demikian, akhir-akhir ini model desain
instruksional yang berlandaskan pada pengembangan produk non-
cetak (technology-based) menjadi semakin populer seiring dengan
perkembangan teknologi. Hasil yang diperoleh dari model ini
biasanya merupakan paket-paket bahan belajar mandiri yang
dikembangkan berdasarkan hasil analisis yang intensif dan
memerlukan sumberdaya yang cukup.
Model yang berfokus pada sistem instruksional
Model-model desain instruksional yang berfokus pada sistem
instruksional banyak memiliki persamaan dengan model-model
yang berfokus pada produk. Perbedaan yang utama terletak pada
ruang lingkup upaya perancangan. Model yang berfokus pada
produk memiliki ruang lingkup desain hanya satu produk (paket)
per upaya desain, misalnya desain mata kuliah, desain bahan ajar
pelatihan. Sementara itu, model yang berfokus pada sistem
memiliki ruang lingkup yang meliputi beragam produk yang
dirancang pada saat bersamaan untuk membentuk suatu sistem,
misalnya desain program studi, desain sistem akademik. Model
yang berfokus pada sistem mempersyaratkan analisis yang
intensif, alokasi sumberdaya yang ekstensif, ujicoba yang
terkontrol, dan perbaikan yang berkesinambungan, serta
diseminasi yang terencana. Contoh model desain instruksional
yang berfokus pad a sistem adalah model Briggs et al. ( 1991 ),
Gagne et al. (1992), Dick dan Carey (1996).
Penerapan Desain Instruksional
Penerapan desain instruksional di Indonesia dimulai sekitar awal
tahun 1970-an. Pada awalnya, penerapan desain instruksional
dilakukan oleh ahli-ahli desain instruksional melalui diseminasi
99