Page 243 - Buku Pedoman Pendidikan Jarak Jauh
P. 243
• Pendidikan Guru ]arak ]auh (Kasus FKIP Universitas Terbuka)
kemampuan kepribadian sebagai guru, kemampuan menguasai
materi ajar bidang studi dalam kurikulum sekolah, kemampuan
memahami secara mendalam konsep dan metodologi disiplin
keilmuan yang menaungi substansi kurikulum, dan kemampuan
sosial guru sebagai anggota masyarakat. Orientasi rancangan
substansi dan proses akademik itu secara substantif-normatif sesuai
dengan hakikat kompetensi guru sebagai pendidik, sebagaimana
tertuang dalam Pasal 28 PP-SNP 2005, yang mempersyarakkan guru
untuk memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Pengelolaan
pendidikan guru seperti itu dikenal dengan nama competency-based
teacher professional development (Houston:1960, Levis:1978) ,
yang pada awal tahun 1980-an di Indonesia dikenal dengan nama
pendidikan guru berlJasis kompetensi (PGBK).
Pengembangan bahan ujian untuk program pendidikan guru
diarahkan pada pengembangan berbagai prosedur dan alat evaluasi
penguasaan kompetensi melalui penilaian proses dan hasil belajar
mahasiswa-guru sesuai dengan bidang studinya. Sampai saat ini
penilaian penguasaan kompetensi menggunakan prosedur tes tertulis
untuk penguasaan mata kuliah, observasi klinis kemampuan
pembelajaran , dan tugas akhir program (TAP) untuk program
Sarjana (S 1 ). Sedangkan sebagai alat evaluasi, digunakan tes objektif
dan uraian, Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG), dan Naskah
TAP. Dengan prosedur dan alat penilaian kompetensi tersebut,
diyakini bahwa lulusan pendidikan guru FKIP-UT akan mampu
mencerminkan penguasaan kompetensinya sebagai guru profesional
dalam bidang studinya masing-masing.
Dalam pengembangan kurikulum, bahan ajar cetak, dan bahan
ujian FKIP-UT memanfaatkan pakar substansi dan/atau pendidikan/
pembelajaran dari berbagai perguruan tinggi negeri terkemuka,
seperti Universitas Negeri jakarta (UNJ), Universitas Pendidikan
225