Page 23 - Buku Pedoman Pendidikan Jarak Jauh
P. 23
• Pendidikan )arak )auh dalam Konteks Pendidikan Nasional
perguruan tinggi jarak jauh tersebut, yang dinamakan Universitas
Terbuka (UT), ikut serta meningkatkan kemampuan guru sekolah
dasar setara dengan tingkat D-11. Pendidikan jarak jauh dapat
melakukan peningkatan tersebut tanpa banyak mengganggu
kelancaran pelajaran di sekolah dasar yang bersangkutan karena
guru-gurunya tetap dapat mengajar, di samping meneruskan
pendidikannya.
2. Masalah Kualitas Pendidikan
Memperbanyak sekolah secara besar-besaran seperti di
Indonesia dengan INPRES SD, barangkali belum pernah dikerjakan
di mana pun di dunia ini. Meskipun demikian, pengembangan
sekolah secara cepat, selalu menimbulkan masalah kualitas. Artinya,
sekolah-sekolah yang baru biasanya tidak dipersiapkan dengan baik
sehingga terjadi kemerosotan kualitas, apakah itu kualitas kurikulum-
nya, gurunya, gedungnya, peralatan pelajarannya, atau yang lain
lagi, yang kemudian menghasilkan kemerosotan hasil belajar.
Karena memang tidak mungkin menyiapkan pemekaran sekolah
sedemikian banyaknya (sampai lebih dari 10.000 SD tiga kelas per
tahun pada waktu jaya-jayanya SD INPRES) dengan cermat. Karena
itu, tidak seyogyanya kita membandingkan kualitas pendidikan
sekolah pada waktu pemekaran dengan kualitas pendidikan sekolah
sebelumnya. Belum lagi bila yang menjadi bahan pembanding
adalah sekolah-sekolah di zaman 'normal', di mana gaji guru dan
keperluan sekolah tersedia dengan cukup. Namun demikian, hal itu
tidak berarti bahwa kual it as tidak dapat d i naikkan ·setelah sekolah-
sekolah tersebut berdiri. Dalam hal ini pendidikan jarak jauh juga
dapat dipertimbangkan, meskipun pendapat umum mengatakan
bahwa tidak mungkin pendidikan jarak jauh dapat lebih tinggi
mutunya daripada pendidikan konvensional. Pemekaran yang cepat
dari SD ini kemudian mengakibatkan pemekaran cepat dari SMP
5