Page 208 - Buku Pedoman Pendidikan Jarak Jauh
P. 208
Pendidikan )arak )auh •
dalam latihan-latihan PPL. Banyaknya mahasiswa yang memerlukan
latihan PPL, di samping enggannya sekolah menerima para calon
guru ini untuk berlatih di sekolahnya, serta kurangnya tenaga
pembimbing, merupakan masalah yang serius untuk diatasi.
Pendidikan guru tatap muka yang relatif memiliki dosen yang
memadai dalam berbagai disiplin ilmu serta sekolah yang dekat
dengan kampusnya masih mempunyai masalah dalam pelaksanaan
PPL, apalagi pendidikan guru jarak jauh yang jumlah mahasiswanya
sangat banyak dan tersebar di seluruh pelosok tanah air.
Dengan memfokuskan diri pada pendidikan dalam jabatan,
pendidikan jarak jauh mampu mengatasi kondisi seperti di atas.
Tempat latihan bagi para guru untuk meningkatkan kemampuan
mengajarnya adalah sekolahnya sendi ri, bahkan kelasnya send i ri.
Hal ini dapat dilakukan karena semua mahasiswa FKIP-UT adalah
para guru yang sudah mengajar. Kelas atau sekolahnya sendiri
merupakan laboratorium bagi para guru untuk mencobakan berbagai
gagasan inovatif yang diperolehnya selama mengikuti pendidikan
guru jarak jauh. Para supervisor yang akan membantu mereka dalam
berlatih dapat direkrut dari para guru senior yang terdapat di sekolah
tersebut atau di sekitarnya. lnilah yang merupakan alasan yang kuat
bagi FKIP-UT untuk menyelenggarakan pendidikan dalam jabatan.
Di samping faktor sekolah latihan, tentu masih banyak faktor lain
yang membuat fokus FKIP-UT terletak pada pendidikan dalam
jabatan. Sistem belajar yang tidak mengenal istilah putus sekolah,
membuat para mahasiswa, yang juga sibuk dengan tugasnya sebagai
guru, merasa tidak terancam. Mereka dapat menyelesaikan studinya
sesuai dengan kemampuan dan waktu belajar yang tersed ia. Bagi
mereka yang memang mempunyai potensi dan waktu yang
memadai, masa studi yang diperlukan mungkin cukup singkat,
namun, para guru yang sangat sibuk dan hanya memiliki
kemampuan sedang-sedang saja, mungkin memerlu-kan waktu studi
yang lebih panjang.
190