Page 206 - Buku Pedoman Pendidikan Jarak Jauh
P. 206
Pendidikan )arak )auh •
Dasar, sejak tahun 1990, pendidikan guru sekolah dasar (PGSD)
berada di jenjang pendidikan tinggi, beralih dari Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen Dikdasmen) ke Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti). Dalam surat keputusan
tersebut juga ditegaskan bahwa bagi guru SO yang sedang aktif
mengajar dan belum memenuhi kualifikasi D-11, disediakan Program
Penyetaraan D-11 PGSD yang diselenggarakan oleh Universitas
Terbuka bekerja sama dengan Ditjen Dikdasmen. Dengan demikian,
pendidikan guru jarak jauh yang diselenggarakan oleh Universitas
Terbuka, yang sebelumnya hanya mencakup pendidikan guru untuk
SLTP dan SLTA, sejak tahun 1990 juga menangani pendidikan guru
sekolah dasar.
Di luar negeri, seperti di Zimbabwe, pendidikan jarak jauh juga
berfungsi sebagai pendidikan prajabatan bagi para calon guru. Hal
ini terjadi karena tuntutan jumlah guru, terutama untuk sekolah
dasar, jauh melebihi jumlah guru yang dapat dihasilkan oleh_
lembaga pendidikan guru konvensional (Chivore, 1992). Program
pendidikan guru jarak jauh ini adalah: The Zimbabwe Integrated
National Teacher Education Course (ZINTEC). Sebagai pendidikan
guru yang terintegrasi, ZINTEC bekerja sama dengan lima Teacher
College. Mahasiswa ZINTEC mengambil kuliah di salah satu dari
Teacher College tersebut pada awal dan akhir program, dan pada
waktu-waktu tertentu di antaranya. Ketika para mahasiswa tidak
mengambil kuliah di Teacher College, mereka ditugaskan mengajar
di sekolah, dibantu dengan bahan ajar jarak jauh, dan disupervisi
oleh para dosen dari Teacher College, di samping oleh kepala
sekolah dan para pengawas pendidikan (Chivore, 1992). Dari
deskripsi tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan guru jarak
jauh perlu berkolaborasi dengan berbagai lembaga yang terkait
dengan pendidikan guru, dan juga dengan lembaga yang
mempekerjakan guru. Tanpa kolaborasi seperti itu, akan sulit bagi
188

