Page 164 - Pendidikan Tinggi Jarak Jauh
P. 164
PENDIDIKAN TINGGI JARAK JAUH
perspektif seperti itu, perkembangan pendidikan jarak jauh dari
generasi satu sampai generasi lima digambarkan bergerak dari :
Model Korespondensi - ke model multimedia - ke model be/ajar
te/e/jarak jauh (telelearning) - ke model be/ajar fleksibel - sampai
ke model be/ajar fleksibel berintelegensi. Lebih jauh dikatakan
bahwa implementasi teknologi pada generasi yang kelima tidak
saja mampu mengr.emat biaya dan mentransfer pendidikan jarak
jauh tetapi juga mentransfer pengalaman para mahasiswa yang
belajar di kampus.
Pada generasi pertama, layanan belajar jarak jauh
dimulai dari model koresponden yang mengandalkan bahan ajar
cetak, baik dalam bentuk materi pokok maupun berbagai
panduan/pedoman yang dapat mengarahkan mahasiswa dalam
proses belajarnya. Komunikasi antara pendidik dan peserta didik
dilakukan melalui surat-menyurat, demikian pula distribusi bahan
ajar. Dengan kemajuan teknologi, PT JJ generasi kedua
melengkapi bahan ajar cetak dengan multimedia, seperti kaset
audio, video, Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK), serta
video interaktif. Melalui cara ini, peserta didik dapat mendengar
suara pendidik atau melihat wajahnya, namun tidak ada
komunikasi langsung. Mereka dapat memanfaatkan multimedia
tersebut sesuai dengan waktu, tempat, dan kecepatan yang
mereka inginkan. Seiring dengan pesatnya perkembangan
teknologi, generasi ketiga PT JJ mulai dengan "model be/ajar tele",
yang memungkinkan mahasiswa dan peserta didik berdialog,
bahkan bertatap muka secara jarak jauh. Melalui konferensi
teleaudio, para mahasiswa dapat berdiskusi secara jarak jauh
baik dengan ternan maupun dengan pendidiknya; sedangkan
melalui konferensi video, mereka dapat bertatap muka secara
jarak jauh. Selain itu, ke dalam generasi ketiga ini juga termasuk
siaran TV dan radio. Namun perlu diingat bahwa semua teknologi
ini tidak mempunyai fleksibilitas dari segi waktu, tempat, dan
153