Page 499 - Trends in Science and Technology fo Sustainable Living
P. 499

460     Fakultas Sains dan Teknologi
                   Universitas Terbuka (2023)























                  Gambar 1. Perubahan Lahan Terbangun (2010, 2014, 2018, dan 2022)

                       Analisis  citra  satelit  tahun  2012  (Landsat  7  ETM+),  2014
                 (Landsat 8 OLI), 2018 (Landsat 8 OLI), dan 2022 (Landsat 8 OLI)
                 menunjukkan bahwa DAS Martapura mengalami tekanan, dengan
                 bukti yang menunjukkan bahwa beberapa daerah telah dikonversi
                 menjadi lahan lain (Gambar 1), dan tekanan ini akan terus meningkat
                 di  tahun-tahun  mendatang.  Hasil  keseluruhan  menjelaskan
                 bahwa peningkatan luasan lahan terbangun mengalami tekanan
                 perubahan akibat faktor kepadatan penduduk diikuti dengan laju
                 urbaninasi yang tinggi dan budaya masyarakat lokal bermukim
                 di sekitar aliran sungai. Menurut Setiawan (2010), perkembangan
                 kepadatan penduduk utamanya akibat peningkatan urbanisasi
                 mengakibatkan kerentanan terhadap perubahan utamanya
                 peningkatan permukiman yang tidak memperhatikan lingkungan.
                 Diperkirakan tekanan tersebut akan berdampak langsung, dampak
                 yang dapat dirasakan dan dilihat langsung adalah berubahnya
                 kondisi lingkungan yang ramah, bersih, dan hijau menjadi
                 permukiman kumuh dan mengalami ketidak keteraturan (Michiani
                 & Asano, 2019). Pembangunan di luar tempat yang layak, seperti
                 di  lingkungan  pemukiman  dekat  daerah  aliran  sungai,  dapat
                 menimbulkan konsekuensi serius bagi lingkungan dan kesehatan
                 manusia (Curley, 2019; Kemp, Olley, Ellison, & McMahon, 2014).
   494   495   496   497   498   499   500   501   502   503   504