Page 495 - Trends in Science and Technology fo Sustainable Living
P. 495

456     Fakultas Sains dan Teknologi
                   Universitas Terbuka (2023)



                 PENDAHULUAN

                       Perubahan lahan telah menjadi permasalahan serius di
                 seluruh dunia (Rozario, Oduor, Kotchman, & Kangas, 2017; Yang,
                 Zheng, & Chen, 2014; Mondal, Sharma, Garg, & Kappas, 2016),
                 berdampak  pada  ancaman  serius  keberlanjutan  lingkungan
                 hidup (Fearnside, 2016; Kamusako, Aniya, Adi, & Manjoro, 2009).
                 Perubahan penggunaan lahan yang cepat telah terjadi di banyak
                 wilayah  Indonesia  (Rafiudin,  Widiatmaka,  &  Munibah,  2016;  Edwin,
                 Aprisal, Yulnafatmawita, & Carolita, 2015), kondisi ini mengakibatkan
                 dampak  negatif  pada  status  keberlanjutan  lingkungan,  dimana
                 ancaman serius degradasi lingkungan dipastikan akan terjadi
                 beberapa tahun kedepan (Adrianto  et al., 2021). Peningkatan
                 perubahan lahan disebabkan oleh aktivitas dan kegiatan manusia
                 sehingga menjadi perhatian serius saat ini karena berdampak pada
                 kerusakan lingkungan dan kesehatan manusia (Ernoul & Wardell-
                 Johnson, 2013; Mallupatu & Reddy, 2013). Penelitian perubahan
                 penggunaan/penutup lahan sangat penting dilakukan guna dapat
                 melaksanakan perencanaan dan pemanfaatan sumber daya
                 alam dengan mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan hidup
                 (Munawir,  June, Kusmana, & Setiawan,  2019; Lambin  & Meyfroidt,
                 2010).
                       Kota  Banjarmasin  merupakan  kota  sungai  yang
                 menunjukkan perkembangan kota melalui kegiatan perdagangan,
                 wisata, jasa dan industri. Kondisi yang berbeda adalah  perubahan
                 tata  guna  lahan  jaringan  sungai  yang  meningkat  sangat  cepat.
                 Pengaruh terhadap tata ruang permukiman berubah tergantung
                 kondisi, sehingga menimbulkan keragaman wilayah (Jat, Garg,
                 & Khare, 2008; Sevtsuk, Mekonnen, & Kalvo, 2013). Namun, hal ini
                 memiliki konsekuensi lain yang tidak kalah pentingnya, seperti
                 disorganisasi  dan penurunan  kualitas  lingkungan  permukiman
                 di sepanjang bantaran sungai akibat pertumbuhan permukiman
                 yang cepat dan tidak terkendali (Michiani & Asano, 2019; Rusdiyanto,
                 Sitorus, Pramudya, & Sobandi, 2020a).
   490   491   492   493   494   495   496   497   498   499   500