Page 496 - Trends in Science and Technology fo Sustainable Living
P. 496
Trends in Science and Technology 457
for Sustainable Living
Pengertian “permukiman” dapat merujuk lebih dari sekadar
rumah, tetapi penting bagi mereka yang tinggal dan mengunjungi
komunitas ini untuk merasa nyaman (Hidajat, 2014; Rusdiyanto,
Sitorus, Pramudya, & Sobandi, 2020b). Pertambahan jumlah
penduduk dan kebutuhan akan ruang hidup mengakibatkan
penduduk berpindah ke daerah yang sebelumnya belum
berkembang, seperti bantaran sungai dan daerah sekitar sungai
(Chair, Yusran, Husaini, & Nasruddin, 2020; Anaba et al., 2017).
Beberapa sungai, seperti Sungai Martapura di Kota Banjarmasin,
terus kehilangan fungsinya karena pembangunan yang tidak
dibatasi di sekitar sungai dan kurangnya regulasi terkait
pembangunan tersebut (Luo, Yang, & Liu, 2014; Nisa, 2011). Faktanya,
sungai sering digunakan sebagai tempat pembuangan sampah
(Dahlani, 2018; Adrianto, 2021; Chair, Yusran, Husaini, & Nasruddin,
2020; Roy dan Lees, 2020) karena aksesibilitasnya dan hambatan
masuk yang rendah. Pencemaran sungai dapat dipengaruhi oleh
praktik budaya yang sudah berlangsung lama (Wulandari, Aina,
& Razak, 2019; Nakamura, 2014), seperti prevalensi penggunaan
sungai sebagai toilet. Jika penggunaan lahan permukiman
meningkat diatas daya dukung lahan, hal itu dapat menyebabkan
penurunan penggunaan lahan (Maestro, Pérez-Cayeiro, Chica-
Ruiz, & Reyes, 2019; Munawir, Rusdiyanto, & Nurhasanah, 2022),
yang pada gilirannya dapat menyebabkan kerusakan lingkungan
(Balteanu & Anna, 2010; Abera, Ahmedin, & Muluneh, 2022).
Degradasi lingkungan memiliki konsekuensi yang luas, tidak
hanya mengancam kualitas dan produktivitas lahan tetapi juga
kesejahteraan masyarakat ekonomi dan sosial yang lebih luas
(Salmah, 2012; Rustiadi, 2001). Efek ini menyebabkan meningkatnya
kekhawatiran tentang degradasi lingkungan di banyak kelompok
(Anshari et al., 2010; Gurney et al., 2016; Kubangun, Oteng, &
Komangsa, 2016; McAlpine, Etter, Fearnside, Seabrook, & Laurance,
2009).
Pertumbuhan pesat di lingkungan Kota Banjarmasin
yang berbatasan dengan Sungai Martapura telah menimbulkan
kekhawatiran tentang kelestarian lingkungan daerah tersebut,