Page 411 - Trends in Science and Technology fo Sustainable Living
P. 411

372     Fakultas Sains dan Teknologi
                   Universitas Terbuka (2023)


                 untuk mengetahui sejauh  mana urgensitas penyuluh  swadaya
                 dalam  memberdayakan  masyarakat  agribisnis,  ditinjau  dari
                 kemampuannya dalam menjalankan fungsi-fungsi penyuluhan.
                       Tulisan ini mendeskripsikan tentang urgensi penyuluh
                 swadaya dalam upaya pemberdayaan masyarakat agribisnis.
                 Pembahasan yang diberikan sesuai dengan isu  collaborative
                 contribution to sustainable environment, karena berkaitan dengan
                 kontribusi penyuluh swadaya sebagai pelaku pemberdaya
                 masyarakat dalam keberlangsungan pembangunan di Indonesia.

                 METODE

                       Tulisan ini merupakan hasil penelitian tentang fungsi-
                 fungsi  penyuluhan  yang  harus  dilakukan  oleh penyuluh  swadaya
                 dikaitkan dengan pemberdayaan masyarakat agribisnis, serta
                 dilengkapi dengan studi pustaka tentang peran penyuluh swadaya
                 dalam pengembangan masyarakat petani.  Penelitian dilakukan di
                 dua wilayah Jawa Barat, yaitu Kabupaten Cianjur dan Bogor. Jawa
                 Barat dipilih sebagai lokasi penelitian karena merupakan provinsi
                 terbesar ke-3 pemilik jumlah penyuluh swadaya yang terbanyak,
                 yaitu sekitar 2599 orang penyuluh (BPPSDMP Kementan, 2020).
                 Kabupaten Cianjur dan Bogor dipilih karena di kedua kabupaten
                 ini,  para  penyuluh  swadaya  telah  diorganisir  dengan  baik  dan
                 sering  mendapatkan  pelatihan yang  mendukung  kegiatannya
                 dalam menjalankan tugas sebagai penyuluh (Kementan,
                 2015). Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang
                 didukung dengan data kualitatif  untuk memperkaya deskripsi
                 hasil penelitian.  Pendekatan kuantitatif dilakukan melalui metode
                 survei berdasarkan kuesioner yang disusun untuk mengumpulkan
                 data terhadap penyuluh swadaya yang berada dalam lingkup
                 organisasi dinas pertanian di Kabupaten Cianjur dan Bogor.
                 Metode pengumpulan data kualitatif dilakukan melalui wawancara
                 mendalam terhadap penyuluh swadaya dan koordinator penyuluh
                 di tingkat kabupaten.
   406   407   408   409   410   411   412   413   414   415   416