Page 409 - Trends in Science and Technology fo Sustainable Living
P. 409
370 Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Terbuka (2023)
PENDAHULUAN
Sektor pertanian masih menjadi sektor yang kuat dan
menjadi bidang yang diandalkan sebagai mata pencaharian
masyarakat Indonesia, mengingat negara Indonesia masih
merupakan negara agraris yang memiliki lahan subur. Sektor ini
juga masih memberikan sumbangsih bagi pertumbuhan ekonomi
di Indonesia, bukan hanya sebagai pemenuhan kebutuhan
secara subsisten namun juga sebagai pemasok kebutuhan usaha
agribisnis.
Usaha pertanian agribisnis saat ini semakin dihadapkan
dengan berbagai tantangan, di antaranya dari sisi teknik berusaha
tani dan penanganan pasca panen, serta gencarnya informasi
terkait perkembangan agribisnis di seluruh dunia melalui teknologi
informasi yang semakin canggih. Kondisi ini menuntut siapapun
pelaku agribisnis untuk mengikuti arus perubahan jika ingin
bertahan bahkan berkembang.
Kondisi pertanian Indonesia saat ini ternyata masih belum
bisa menghadapi tantangan kemajuan pertanian. Arif (2023)
mengemukakan bahwa masalah pertanian di Indonesia masih
cukup beragam dari hulu sampai ke hilirnya. Kebijakan pemerintah
belum sepenuhnya berjalan secara terpadu, efisien dan efektif, yang
ditunjukkan dengan masih belum tercapainya target peningkatan
pendapatan dan pengentasan kemiskinan petani. BPS (2021)
menunjukkan bahwa upah terendah ditempati sektor pertanian,
yaitu rata-rata Rp 1,93 juta/bulan. Arif juga menyebutkan bahwa
krisis petani muda menjadi salah satu permasalahan pertanian di
Indonesia, selain rantai pemasaran yang banyak merugikan petani.
Di balik semua kondisi tersebut, masih ada institusi yang
dinamakan lembaga penyuluhan, tempat bernaung para penyuluh
yang sudah ditempa banyak pengalaman dan keadaan. Hasil
penelitian Faisal (2020) menunjukkan bahwa peran penyuluh
saat ini masih diperlukan berarti bagi kemajuan sektor pertanian
di Indonesia. Penyuluh menjadi salah satu agen perubahan bagi
petani sehingga mereka mau bekerja kembali menjadi petani