Page 28 - Quality Assurance of Blended and Online Learning : Standards and Implementation
P. 28

NASKAH BUKU BESAR PROFESOR UNIVESITAS TERBUKA

                  yang tepat terpenuhi, yaitu memenuhi kebutuhan mahasiswa secara
            16
                  inklusif dan dapat memfasilitasi penyampaian efektif konten/substansi
                  materi pembelajaran yang diajarkan.
                      Jadi, berdasarkan diskusi di atas, terminologi ‘mutu’ atau ‘kualitas’
                  dapat diartikan berbeda  tergantung konteks, sudut pandang, tujuan,
                  dan fokus area mutu yang dimaksud pemberi makna. Oleh karena itu,
                  definisi mutu hingga sekarang tetap beragam dan tidak ada satu definisi
                  pun yang sepenuhnya diterima dan digunakan secara universal. Intinya,
                  quality is context bound (Ossiannilsson,  Williams, Camilleri, & Brown,
                  2015), tidak berdiri sendiri dalam suatu ruang hampa.
                      Namun demikian, secara umum pengertian mutu selalu dikaitkan
                  dengan kondisi tertentu yang diaggap ideal, unggul, relevan, efektif,
                  atau efisien sesuai dengan harapan. Demikian juga, harapan itu selalu
                  dikaitkan dengan asumsi tentang ‘posisi’ ideal, keunggulan, relevansi,
                  efektivitas, dan efisiensi tersebut: dibandingkan dengan apa? Di situlah
                  letak kontekstualitasnya.

                  TAKSONOMI PENJAMINAN MUTU


                      Untuk memahami penjaminan mutu pada pjj ataupun pjj daring
                  secara spesifik, kita harus mengetahui  dahulu  taksonomi  dari pjj dan
                  pembelajaran daring yang akan menggambarkan area atau komponen
                  mutu yang harus diperhatikan. Seperti telah disebutkan, mutu dapat
                  berbeda makna, tergantung dari sudut pandang, keperluan, dan tujuan
                  pengukuran mutu itu sendiri. Demikian juga area mutu yang dilihat dan
                  diukur dalam suatu program pendidikan sangat beragam. Berdasarkan
                  hasil survei di tujuh universitas jarak jauh di Asia, Jung dan Latchem (2012)
                  menemukan bahwa kualitas pada umumnya dilihat dalam berbagai lini/
                  tatanan, mulai dari tatanan nasional secara makro, institusi secara meso,
                  hingga program dan mata kuliah/mata pelajaran secara mikro. Dalam
                  tatanan mata pelajaran, kualitas dapat dilihat dalam berbagai aspek,
                  seperti materi pembelajaran, mahasiswa dan layanan bantuan belajar,
                  media pembelajaran, serta asesmen hasil belajar (Ubachs & Henderikx,
                  2022).
                      Sebagaimana pada penyelenggaraan pendidikan pada umumnya,
                  penyelenggaraan PJJ termasuk yang daring memerlukan aspek input,
                  proses, dan  output. Aspek  input meliputi program dan kurikulum,
                  bahan/materi pembelajaran, infrastruktur dan fasilitas pembelajaran
                  termasuk infrastruktur TIK, sumber daya dosen dan tenaga pendukung
                  (administratif, laboran, teknisi lainnya, dsb.), serta sistem pengelolaan/
                  manajemen.  Aspek  proses  utamanya  terletak  pada  aktivitas
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33