Page 167 - Quality Assurance of Blended and Online Learning : Standards and Implementation
P. 167
QUALITY ASSURANCE OF BLENDED & ONLINE LEARNING: STANDARDS AND IMPLEMENTATION
Pada proses kontekstualisasi, aspek-aspek kunci ini harus dilengkapi 155
dengan aspek-aspek lain dan turunannya sesuai dengan kebutuhan
yang didasarkan pada visi, misi, tujuan institusi, kebutuhan peserta
didik, ketersediaan infrastruktur dan sarana prasarana, serta tuntutan
lembaga akreditasi yang akan diminta untuk melakukan penjaminan
mutu eksternal.
IMPLEMENTASI SISTEM PENJAMINAN MUTU: SUATU ILUSTRASI
Implementasi sistem penjaminan mutu sangat beragam. Di
Universitas Terbuka (UT) misalnya, keseluruhan upaya penjaminan
mutu dikoordinasikan pada tingkat universitas oleh suatu unit khusus
yang disebut Pusat Penjaminan Mutu Pendidikan (PPMP) yang awalnya
hanya merupakan suatu tim ad hoc yang dibentuk pada tahun 2002
yang kemudian diresmikan menjadi unit tersendiri pada tahun 2003.
Unit ini mengoordinasikan pengembangan sistem penjaminan mutu
di UT, mulai dari perumusan kebijakan mutu, perumusan indikator/
kriteria mutu, pengembangan berbagai dokumen mutu, pemilihan dan
penetapan lembaga penjaminan mutu eksternal yang akan diundang/
diikuti (akreditasi dan sertifikasi), hingga implementasi penjaminan
mutunya. Secara garis besar, tugas dan fungsi PPMP meliputi hal berikut
(https://ppmp-ut.ut.ac.id/sejarah.php):
(1) melaksanakan pengembangan sistem penjaminan mutu;
(2) melaksanakan penyusunan pedoman sistem penjaminan mutu;
(3) melaksanakan audit internal sistem penjaminan mutu;
(4) melaksanakan koordinasi audit ekternal sistem penjaminan mutu;
(5) melaksanakan koordinasi akreditasi/pengakuan institusi dan
akreditasi program studi; serta
(6) melaksanakan pengendalian sistem penjaminan mutu.
Tabel 5.1 menunjukkan area mutu sistem penjaminan
mutu UT berdasarkan SIMINTAS 2012 (versi terakhir yang sedang
diimplementasikan) dan perbedaannya dengan area mutu yang ada
pada AAOU Quality Assurance Framewok (Tabel 3.1). Walaupun area
mutu UT sama persis dengan area mutu AAOU, urutan penempatannya
tampak mengalami perubahan sesuai dengan pertimbangan kedekatan
dan keterkaitan antararea mutu dalam sistem operasional UT. Demikian
juga, jumlah statement of best practices (SoBP) pada AAOU QA Framework
berjumlah 130 butir, sementara pada UT hanya 110 kebijakan mutu.