Page 142 - Quality Assurance of Blended and Online Learning : Standards and Implementation
P. 142

NASKAH BUKU BESAR PROFESOR UNIVESITAS TERBUKA
                  •   Daya penggunaan ulang teknis: Materi pembelajaran dapat
           130
                      digunakan dalam konteks yang berbeda dan diintegrasikan ke
                      dalam aplikasi lain dengan didukung standar metadata dan
                      dokumentasi internasional.
                  2.2.  Subdimensi Kegunaan
                  •   Struktur, navigasi, dan orientasi: Strukturnya sederhana dan jelas,
                      peserta  didik  dapat  menghentikan  urutan  pembelajaran  kapan
                      saja, dan semua konten pembelajaran (yang disajikan sebelumnya)
                      dapat diakses kapan saja.
                  •   Desain  dan  keterbacaan:  Materi  pembelajaran  memiliki  desain
                      yang konsisten sesuai dengan konten, semua teks dan grafik
                      mudah dibaca, serts antarmuka (interface) selalu merespons input
                      peserta didik dengan cepat.
                  •   Interaktivitas: Materi mengandung fitur interaktif yang dapat
                      digunakan oleh peserta didik untuk mandiri melakukan tindakan
                      konstruktif atau manipulatif.

                      Berdasarkan kerangka mutu tersebut, Mayrberger et al. kemudian
                  mengembangkan instrumen yang diberi nama the instrument for quality
                  assurance of OER (IQOER). Instrumen  IQOER memiliki dua versi, yaitu
                  versi pendek yang menggunakan skala klasifikasi dan versi panjang yang
                  menggunakan skala nilai rata-rata berdasarkan nilai butir instrumen
                  secara individual.
                      Untuk versi pendek, skala klasifikasi lima tingkat digunakan untuk
                  masing-masing dari 15 kriteria mutu. Skala klasifikasi memungkinkan
                  pemeringkatan mutu kriteria terkait pada salah satu dari lima level
                  yang ditandai dengan warna dari merah (level terendah) hingga hijau
                  tua (level tertinggi). Level merah, hijau muda, dan hijau tua dari skala
                  peringkat diberi deskripsi, sedangkan level kedua dan keempat tidak
                  diberi deskripsi sehingga dapat diinterpretasikan oleh penilai sendiri.
                      Instrumen versi skala klasifikasi dinilai memiliki kelemahan karena
                  hanya memiliki nilai peringkat tunggal sehingga konsistensi internal
                  (split-half) tidak dapat diukur. Pengukuran dengan skala klasifikasi ini
                  juga memaksa penilai membuat  judgement tunggal untuk beberapa
                  pernyataan secara sekaligus, padahal mungkin saja pernyataan-
                  pernyataan tersebut tidak selalu sejalan/kompatibel. Misalnya, bisa saja
                  suatu konten telah mengutip dengan benar, tetapi kutipan yang dibuat
                  tidak koheren dengan konten. Hal ini tentu akan menyulitkan penilai
                  untuk memberikan peringkat apakah pada level hijau tua atau tidak.
                  Tabel 4.1 menunjukkan skala peringkat untuk setiap kriteria mutu.
   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147