Page 73 - Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta
P. 73

Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB)                                                                                           Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta


                             Pemikiran-pemikiran Soekarno tentang nasionalisme, kebangsaan dan demokrasi
                 56                                                                                                                                                                                             57
                        perlu kiranya diwariskan kepada para generasi penerus bangsa. Pemerintah  perlu
                        memformulasikan, mendefinisikan, dan mengkaji ulang secara bersama- sama mengenai
                        konsep identitas bangsa Indonesia, dan mengukur nasionalisme masyarakat Indonesia.
                        Karena ikatan kebangsaan yang disatukan atas kesamaan nasib sejarah, bisa menjadi
                        tidak relevan apabila setiap entitas di Indonesia tidak lagi memiliki visi yang sama atas
                        masa depan, dan nilai-nilai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
                        Mempraktikkan nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme bukan sekedar pada tataran
                        teoritis semata, melainkan harus pada tataran praksis yang bisa menjadi habituasi dan
                        kebiasaan para generasi muda. Pengalaman empiris telah membuktikan dimana bangsa
                        ini memiliki  kelemahan  pada persoalan karakter. Hal ini terlihat  hampir di semua
                        bidang kehidupan masyarakat. Jikalau dibiarkan tentu akan menjadi permasalahan di
                        kemudian hari, di mana mereka adalah calon-calon pemimpin bangsa di masa depan.
                        Gerakan  Nasioanal  Pendidikan  Karakter  (GNPK) yang  dirintis  sejak  tahun  2010
                        yang merupakan bagian dari program ke-8 Nawacita-nya Presiden Jokowi harusnya
                        menjadi dasar kita bertindak dan melangkah. Ada lima dimensi karakter yaitu religius,
                        nasionalisme, kemandirian, gotong royong dan integritas. Kelima dimensi ini yang akan
                        diejahwantahkan menjadi Pelajar Pancasila yang telah digagas Menteri Pendidikan dan
                        Kebudayaan Nadiem Makarim dan menjadi salah satu kebijakannya dalam kurikulum
                        Merdeka Belajar.
                             Kepemimpinan  visioner yang telah  ditunjukkan  Soekarno kepada  bangsa ini
                        haruslah menjadi teladan para pemimpin negeri ini. Bahkan saat terakhir pidato
                        sebagai Presiden pada tanggal 17 Agustus 1966 Soekarno masih terus semangat dan
                        menggelorakan  pentingnya  untuk tidak  pernah meninggalkan  sejarah  (never leave
                        history), pentingnya membangun jiwa bangsa, dan pentingnya membangun karakter
                        bangsa. Soekarno juga selalu mengingatkan bangsa Indonesia tentang sejarah bangsa
                        Indonesia, siapa bangsa Indonesia, dan apa yang harus dilakukan bangsa Indonesia
                        untuk mempertahankan  kemerdekaan  dan persatuan.  Ajaran-ajaran  wisdom dari
                        Bung karno dan konsepsinya tentang kebangsaan dan nasionalisme inilah, yang harus
                        diteladani oleh kita semua, dan bahkan diwariskan secara terus menerus dari generasi
                        ke generasi, melalui diskusi-diskusi yang setara dan berimbang, melalui kajian-kajian
                        akademis  hingga saatnya  kita  mencapai  Indonesia yang sebenar-benarnya  merdeka,
                        bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78