Page 24 - Universitas Terbuka : Mencapai Visi Melalui Good Corporate Governance
P. 24
lmplementasi Coad Governance dan TQM di Universitas Terbuka
Mulai tahun 2001 UT melakukan reformasi birokrasi, meningkatkan
kualitas produk-produk akademik, pemenuhan sarana dan prasarana, dan
peningkatan kerjasama dengan berbagai pihak. Reformasi ini dimulai
dengan pembenahan pada level kebijakan. UT merevisi visinya dengan
menambahkan skope wilayah dan tahun pencapaian. Visi UT yang baru
adalah UT bertekad menjadi salah satu institusi PT}} unggulan di antara
institusi-institusi PTJJ di Asia tahun 2010 dan dunia tahun 2020. UT
sebagai universitas dengan sistem belajar jarak jauh yang unggul di Asia
pada tahun 2010 dan di Dunia pada tahun 2020 menetapkan tiga program
utama sampai dengan tahun 2020 yaitu: (1) pemantapan dan
pengembangan penyelenggaraan PTJJ, (2) peningkatan penelitian dan
pengembangan PTJJ, dan (3) peningkatan penyebaran informasi tentang
PTJJ. Kebijakan UT diarahkan pada tiga fokus peningkatan: (1) peningkatan
kualitas akademik, (2) peningkatan manajemen internal, dan (3)
peningkatan angka partisipasi mahasiswa.
Berdasarkan pemikiran bahwa sistem UT adalah rumit dan seperti industri
dan mandat yang harus dilaksanakan oleh UT, UT perlu mengembangkan
budaya organisasi yang mengarah kepada terwujudnya good governance.
Budaya organisasi adalah seperangkat nilai, norma, standar perilaku, dan
harapan-harapan yang dapat mengendalikan interaksi antarindividu dan
antar kelompok dalam mencapai tujuan organisasi. Budaya organisasi
bukan merupakan alat kontrol yang ditanamkan dari luar dengan
mengandalkan sistem dan prosedur kerja tetapi lebih menekankan kepada
bagaimana setiap pegawai mampu menginternalisasikan nilai dan norma
dan menggunakan nilai dan norma tersebut sebagai pengendali
perilakunya. Dengan demikian budaya kerja yang baik akan mampu
menggantikan sistem dan prosedur kerja yang rumit. Budaya organisasi
memiliki kelebihan dibandingkan dengan kontrol birokrasi sebab; pertama,
budaya organisasi mampu bekerja ketika manajer tidak mampu mengawasi
perilaku dan output organisasi. Kedua, jika nilai dan norma organisasi telah
dapat berjalan dengan baik, setiap pegawai akan fokus kepada apa yang
terbaik bagi organisasi dalam jangka panjang.xxx
Menurut Fukuyama, budaya kerja yang kuat akan menciptakan suatu
organisasi dengan high trust yang tinggi. Para pegawai tidak diberikan
instruksi yang rumit dan detil tetapi diberikan tanggung jawab untuk
melaksanakan sejumlah tugas. Pemberian sejumlah tugas ini akan
15