Page 232 - Cakrawala Pendidikan : Implikasi Standardisasi Pendidikan Nasional Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan
P. 232
Sudarmo, Sarana, Prasarana & Standar Institusi Pendidikan Dasar
f. mengembangkan atau menguatkan tawaran atau kontrak dan
melaksanakan sesuai dengan gambaran kerja yang
diusulkan.
g. Melengkapi perlengkapan gedung dan meletakkannya
sehingga siap untuk digunakan.
Desain perlengkapan sekolah harus mengarah pada
perwujudan perabot yang ideal bagi SL TP antara lain dengan
memperhatikan fungsi, kesesuaian pemakai (ukuran perabot),
kualitas bahan, teknik pengerjaan serta memperhatikan
modul/ukuran (Depdiknas, 2002).
Pada prinsipnya perlengkapan sekolah harus mengacu
kepada beberapa realitas berikut ini.
a. Fungsi. Dalam konteks pendidikan, perlengkapan berperan
untuk menunjang kegiatan belajar mengajar dan kegiatan
administrasi
b. Antropometris. Perlengkapan sekolah telah memperhitungkan
ukuran postrur tubuh pemakai (siswa, tenaga kependidikan
dan lain-lain)
c Ergonomis. Perlengkapan memperhatikan segi kesehatan
dan kenyaman pemakai
d. Estetis. Perabot harus menyenangkan untuk dipakai karena
bentuk dan warnanya menarik
e. Ekonomis. Perlengkapan bukan hanya berkaitan dengan
harga, tetapi juga merupakan transformasi wujud efisiensi dan
efektivitas dalam pengadaan dan pendayagunaan
Khusus untuk faktor antopometri, ukuran meja dan kursi
belajar siswa perlu mendapat perhatian karena siswa SMP
sedang mengalami perkembangan tubuh yang cepat, sedangkan
waktu yang paling banyak dalam proses belajar mengajar adalah
duduk dan menulis.
Untuk menentukan ukuan meja dan kursi dipergunakan
rumus antropometrik dari "Architech Data Ems Neufert'' Crosby
Lockwood Stafles, London 1977 yang telah dikembangkan dan
disesuaikan oleh Balitbang Depdiknas dengan kebutuhan siswa
Indonesia.
Untuk kajian ergonomik pada dasarnya bagaimana
menciptakan kenyamanan antara pekerjaan dengan orang yang
mengerjakannya, juga mempelajari hubungan antara manusia
218