Page 237 - Cakrawala Pendidikan : Implikasi Standardisasi Pendidikan Nasional Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan
P. 237

Cakrawala Pendidikan 3


              hal  perbaikan  sarana  dan  prasana  yang  ada  di  sekolah.
              Sarana  dan  prasarana  harus  diperbaiki  seperti  memperbaiki
              meja  kursi  yang  rusak,  atap  yang  bocor.  Keadaan  ini  harus
              dilakukan   oleh   pengelola   sekolah   karena   proses
              pembelajaran  harus  tetap  berjalan  dengan  semestinya
              dengan tetap menjaga mutu pendidikan.
           2.  Ketersediaan  lahan.  lndriyato  (1998)  dalam  Sagala  (2004)
              menyebutkan  masih  ada  keterbatasan  sarana  dan  prasarana
              baik  untuk  sekolah  yang  berada  di  perkotaan  maupun
              pedesaan.  Keterbatasan  ini  tidak  hanya  terjadi  di  sekolah,
              tetapi juga ditingkat kecamatan dan tingkat kabupaten.  Selain
              kenyataan  yang  dihadapi  di  atas  masih  dapat terlihat  secara
              nyata  dewasa  ini  keanekaragaman  kondisi  fisik  sarana  dan
              prasarana  yang  ada.  Sebagai  contoh:  jumlah  ruang  belajar
              sedikit,  lokasi  sekolah  berada  di  daerah  yang  kurang
              memenuhi syarat untuk belajar (seperti  bersebelahan  dengan
              pasar,  tempat  pembuangan  sampah),  perabotan  (meja,  kursi
              nya  sudah tua dan  rusak).  Seringkali koran  maupun  berita-
              berita  tv  menulis  tentang  sekolah-sekolah  yang  kondisinya
              memprihatinkan  yaitu  kondisinya  nyaris  ambruk  ataupun
              kondisinya  tidak  layak  sebagai  tempat  kegiatan  belajar  dan
              mengajar  karena   atapnya  ambruk,  ataupun  gedungnya
              roboh.   Pada  keadaan  tersebut  tidak  jarang  seluruh  lokal
              gedung  sekolah  sudah  tidak  dapat  digunakan  lagi  untuk
              belajar.  Keadaan  ini  bisa  dijumpai  di  daerah  perkotaan  tak
              jauh dari  ibu  kota,  sebagaimana  bisa dijumpai juga di daerah
              yang jauh dari perkotaan.
           3.  Efisiensi.  Efisiensi  berhubungan  dengan  apakah  pengelolaan
              sarana  dan  prasarana  pendidikan  tersebut telah  memberikan
              manfaat    yang   optimal   kepada   penggunanya.   Ada
              kecenderungan  bagi  sekolah-sekolah  yang  telah  terpenuhi
               sarana  dan  prasarananya  ternyata  pemanfaatannya  tidak
               semaksimal  dengan  tujuan  yang  telah  ditetapkan  semula
               (lndriyanto,  1998  dalam  Sagala,  2004).  Pengelolaan  sarana
               dan  prasarana  harus  efisien  dan  optimal  agar  mempunyai
               manfaat  yang  tinggi   bagi  para  penggunanya  utamanya
               adalah siswa yang  bersekolah di situ.  Untuk dapat mengelola
               fasilitas  tersebut dengan  baik  maka  pengelola  sekolah  harus
               membuat  perencanaan  yang  baik,  dan  mempunyai  tujuan



                                                                   223
   232   233   234   235   236   237   238   239   240   241   242