Page 173 - Cakrawala Pendidikan : Implikasi Standardisasi Pendidikan Nasional Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan
P. 173

Cakrawala Pendidikan 3



          orientasi  yang  secara  spesifik  untuk  pengembangan  ilmu
          pengetahuan  dan  teknologi  yang  diemban  oleh  universitas  serta
          orientasi  yang  menyiapkan  lulusan  untuk  terjun  dalam  industri
          barang dan jasa.

          Kesimpulan
                 Berdasarkan  paparan  tersebut  dapat  diambil  kesimpulan
          sebagai  berikut.  Pertama  bahwa  peran  pendidikan  tinggi  di
          berbagai  negara  sangat  besar  dalam  pengembangan  sosial,
          ekonomi, dan budaya serta terdapat penekanan yang cukup nyata
          khususnya pada pengembangan ekonomi baik pada  level  negara,
          wilayah  dalam  suatu  negara,  atau  pada  level  individu.
          Sehubungan dengan peran  itu  yang diharapkan maka yang terjadi
          adalah  kecenderungan  kolaborasi  antara  institusi  pendidikan
          tinggi dengan kalangan dunia usaha semakin tinggi.  Kolaborasi ini
          akan  bermuara  pada  kurikulum  yang  akan  ditawarkan  institusi
          pendidikan  tinggi  serta  kegiatan  riset  yang  akan  dilakukan;
          kegiatan  riset  ditujukan  untuk  mendukung  pengembangan  dunia
          usaha.
                 Kecenderungan  yang  berorientasi  pada  pengembangan
          ekonomi  baik  pada  zona  individu,  masyarakat,  maupun  negara
          tersebut  dapat  dipahami  dari  teori  hirarki  kebutuhan  yang
          dikemukakan  Maslow  (Boeree,  2004)  yang  menyatakan  bahwa
          kebutuhan  hidup  manusia  perlu  dipenuhi  mengikuti  urutan
          tertentu.  Urutan  pemenuhan  tersebut  dimulai  dari  kebutuhan
          fisiologi  yang  meliputi  oksigen,  air,  protein,  garam,  gula,  kalsium,
          mineral  yang  lain,  dan  vitamin.  Kebutuhan  selanjutnya  adalah
          keselamatan  dan  keamanan  yang  meliputi  tempat  yang  aman,
          stabilitas  termasuk  di  dalamnya  stabilitas  dalam  mendapat
          pekerjaan,  serta  perlindungan.  Kebutuhan  ke  tiga,  empat,  dan
          lima  masing-masing  adalah  kebutuhan  akan  cinta  dan  hubungan
          sosial,  citra  diri,  serta  aktualisasi  diri.  Dari  urutan  prioritas
          pemenuhan  kebutuhan  manusia  tersebut,  khususnya  kebutuhan
          nomor  dua  dan  tiga,  penyusunan  program  atau  kurikulum  pada
          pendidikan  tinggi  dapat  dipahami.  Kebutuhan  kedua  dan  ketiga
          mengenai  stabilitas  atas  pekerjaan,  serta  keamanan,  hubungan
          antara  manusia  atau  masyarakat satu  dengan  yang  lain  muncul.
          Untuk  pemenuhan  kebutuhan  inilah  isi  kurikulum  dalam  bidang



                                                                  161
   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177   178